• Beranda
  • Berita
  • Wall St reli, hentikan penurunan beruntun terpanjang beberapa dekade

Wall St reli, hentikan penurunan beruntun terpanjang beberapa dekade

28 Mei 2022 07:22 WIB
Wall St reli, hentikan penurunan beruntun terpanjang beberapa dekade
Para pialang sedang bekerja di lantai Bursa Efek New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/Reuters/aa.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 575,77 poin atau 1,76 persen, menjadi menetap di 33.212,96 poin

Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena tanda-tanda puncak inflasi dan ketahanan konsumen mengirim investor ke liburan panjang akhir pekan dengan optimisme yang berkembang bahwa Federal Reserve akan dapat memperketat kebijakan moneter tanpa membawa ekonomi ke dalam resesi.

Indeks Dow Jones Industrial Average bertambah 575,77 poin atau 1,76 persen, menjadi menetap di 33.212,96 poin. Indeks S&P 500 terangkat 100,40 poin atau 2,47 persen, menjadi berakhir di 4.158,24 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup melonjak 390,48 poin atau 3,33 persen, menjadi 12.131,13 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir dengan di zona hijau, dengan sektor konsumen nonprimer dan teknologi masing-masing melambung 3,47 persen dan 3,44 persen, memimpin kenaikan.

Ketiga indeks saham utama AS mengakhiri penurunan beruntun mingguan terpanjang mereka dalam beberapa dekade.

Indeks S&P dan Nasdaq mengalami penurunan mingguan tujuh kali berturut-turut, terpanjang sejak akhir ledakan dot-com, sedangkan aksi jual delapan minggu saham unggulan Dow adalah yang terpanjang sejak 1932.

"Pasar sekarang telah mengabaikan banyak berita negatif, banyak (di antaranya) yang terjadi sekaligus," kata Keith Buchanan, manajer portofolio di GLOBALT di Atlanta. "Sekarang kami telah menyerap berita itu dan tindakan yang akan diambil The Fed, dan kami mengakhiri musim (laporan) laba."

"Tanda-tanda berderet dan kotak-kotak sedang diperiksa yang kami harapkan berkembang ketika pasar mulai membentuk dasar," tambah Buchanan, dikutip dari Reuters.

Selama tujuh minggu berturut-turut kerugian S&P, dari penutupan 1 April hingga 20 Mei, indeks penentu arah turun 14,2 persen dari nilainya dan mengancam untuk mengkonfirmasi telah berada di pasar bearish sejak rekor penutupan tertinggi 3 Januari.

Tetapi minggu ini, dalam pembalikan tajam, S&P merebut kembali sebagian besar dari penurunan itu dengan melonjak 6,6 persen, minggu terbaik sejak November 2020.

"Tidak dapat dihindari bahwa kerugian beruntun akan berakhir," kata Tim Ghriskey, ahli strategi portofolio senior Ingalls & Snyder di New York. "Koreksi dan pasar bearish diikuti oleh kenaikan pasar."

Umumnya panduan laba yang optimis dan indikator ekonomi yang solid telah memicu harapan bahwa manuver hawkish Fed untuk menahan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade tidak akan mendinginkan ekonomi ke dalam kontraksi.

Data yang dirilis pada Jumat (27/5/2022) menunjukkan belanja konsumen yang lebih baik dari perkiraan dan tampaknya mengkonfirmasi bahwa inflasi, yang telah mengurangi petunjuk laba perusahaan dan membebani sentimen investor, telah mencapai puncaknya.

Ini, dikombinasikan dengan risalah dari pertemuan kebijakan terbaru bank sentral, yang menegaskan kembali komitmennya untuk mengendalikan lonjakan harga-harga sambil tetap responsif terhadap data ekonomi, membantu meningkatkan selera risiko.

Saham Apple Inc, Microsoft Corp dan Tesla Inc memberikan kenaikan terkuat.

Musim laporan laba perusahaan kuartal pertama sebagian besar ada di kantong, dengan 488 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan. Dari jumlah tersebut, 77 persen telah mengalahkan ekspektasi konsensus, menurut Refinitiv.

Ulta Beauty melonjak 12,5 persen menyusul laporan laba kuartalan yang optimis.

Perusahaan perangkat keras komputer Dell Technologies Inc melonjak 12,9 persen setelah mengalahkan perkiraan laba dan pendapatan kuartalan.

Volume perdagangan ringan menjelang akhir pekan yang panjang, dengan pasar saham AS ditutup pada Senin (30/5/2022) untuk memperingati Memorial Day. Volume transaksi di bursa AS mencapai 10,92 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,13 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Saham Inggris berakhir positif, indeks FTSE 100 terangkat 0,27 persen
Baca juga: Pasar saham global menuju kenaikan mingguan pertama dalam 8 pekan
Baca juga: Wall St melonjak, kenaikan prospek peritel hapus ketakutan atas Fed

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022