• Beranda
  • Berita
  • Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 mencapai 45,2 juta orang

Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 mencapai 45,2 juta orang

28 Mei 2022 18:47 WIB
Penerima dosis ketiga vaksin COVID-19 mencapai 45,2 juta orang
Petugas vaksinator mempersiapkan vaksin penguat atau booster bagi warga yang akan melakukan perjalanan mudik di gerai layanan vaksinasi COVID-19 di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (21/4/2022). ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Penduduk Indonesia yang sudah menerima dosis ketiga vaksin COVID-19 sebagai booster atau penguat kini telah mencapai 45.206.181 orang setelah 171.746 orang menjalani vaksinasi ketiga pada hari ini, berdasarkan data yang dihimpun Satuan Tugas Penanganan COVID-19.

Sementara untuk penerima dosis kedua bertambah 66.252 orang menjadi total 167.264.389 orang telah melakukan proses vaksinasi kedua, menurut data yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Satgas Penanganan COVID-19 juga melaporkan 200.163.526 penduduk Indonesia sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis pertama. Angka itu memperlihatkan penambahan 50.664 orang yang telah menjalani vaksinasi pertama dibandingkan Jumat kemarin (27/5).

Sebelumnya pemerintah menargetkan 208.265.720 orang masyarakat Indonesia menjalani vaksinasi COVID-19 untuk mendapatkan kekebalan komunal atau herd immunity dari penyakit tersebut.

Baca juga: Kuasa Hukum YKMI layangkan surat keberatan atas SK Menkes

Baca juga: Epidemiolog minta nama Vaksin Nusantara diubah


Indonesia juga mengalami penambahan pasien COVID-19 sebanyak 279 orang pada hari ini. Adanya pasien baru itu disertai juga laporan 248 pasien sembuh dan delapan orang meninggal dunia.

Terkait situasi Indonesia saat ini, Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas-FKUI Dr. dr. Retno Asti Werdhani mengingatkan selain COVID-19 masih banyak penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat baik infeksi maupun non-infeksi.

Dalam diskusi virtual, pada Jumat (27/5), Asti mengatakan tantangan saat ini bukan hanya penyakit infeksi tapi juga non-infeksi.

"Kita tahu angka hipertensi dan diabetes melitus itu masih tinggi, angka tuberkolosis juga masih tinggi, nomor tiga di dunia. Ditambah lagi COVID-19, kita masih ada kemungkinan risiko tertular kembali," kata Asti.*

Baca juga: Wapres tinjau bakti sosial kesehatan di Banten

Baca juga: Vaksin Nusantara dipublikasikan dalam jurnal internasional

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022