Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan pemerintah sedang mempersiapkan sistem untuk mendorong perluasan cakupan neraca komoditas dari saat ini lima komoditas ekspor impor, diperluas untuk 43 komoditas dengan 3.511 kode HS pada tahun 2022 ini.
"Ada beberapa komoditas yang kita serahkan ke masing-masing kementerian dan lembaga teknis. Nanti kita buat mekanismenya untuk dikonsolidasikan," kata Susiwijono dalam Talkshow Neraca Komoditas secara daring di Jakarta, Senin.
Neraca Komoditas adalah data dan informasi yang memuat situasi konsumsi dan produksi komoditas tertentu untuk kebutuhan penduduk dan keperluan industri dalam kurun waktu tertentu yang ditetapkan dan berlaku secara nasional.
Menurut Susiwijono, agar komoditas ekspor-impor dapat tercakup dalam neraca komoditas, pemerintah seharusnya melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu satu per satu, tetapi hal ini akan membuat kewajiban pembuatan neraca untuk 43 komoditas sulit terpenuhi.
"Karena itu, untuk mengejar target mandatori itu kita berkreasi mendesain mekanisme yang kira-kira bisa menyelesaikan semuanya dengan mendorong keterlibatan aktif dari kementerian dan lembaga teknis," katanya.
Ia mengatakan akan terus memperbaiki sistem neraca komoditas berdasarkan permasalahan yang muncul setelah diterapkan selama setahun.
Sosialisasi, edukasi, dan pembahasan juga akan terus dilakukan bagi jajaran kementerian dan lembaga teknis agar neraca komoditas ekspor-impor bisa lebih terintegrasi.
Ia mengatakan neraca komoditas diharapkan tidak hanya mempermudah pelaku usaha mendapatkan izin mengimpor atau mengekspor komoditas, tapi juga menjadi dasar pengambilan keputusan oleh pemimpin negara.
"Jadi di back end kita buat neraca ini bermanfaat betul. Jangan hanya mempercepat, mempermudah, mencegah korupsi, membikin transparan saat pelayanan saja, tapi harus betul-betul bermanfaat untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan pemimpin negara," ucapnya
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022