Pengelola Terminal Kalideres mewajibkan sopir bus mengikuti tes urine sebelum membawa kendaraan demi keselamatan penumpang dan kesehatan sopir itu sendiri.Kita sudah mulai mewajibkan tes urine
"Kita sudah mulai mewajibkan tes urine. Demi memastikan keselamatan penumpang dan kesehatan sopir," kata Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Selain demi kesehatan, tes urine juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya sopir yang mengonsumsi narkotika saat membawa kendaraan.
Revi mengatakan pemberlakuan wajib tes urine itu sudah diberlakukan sejak pihaknya melewati persiapan masa mudik lebaran beberapa bulan lalu.
Tes urine tersebut dilakukan seminggu sekali dalam satu sebulan. Dalam satu minggu, pihaknya bisa memeriksa 25 sampai 30 sopir bus.
"Kita hanya bisa sampai 30 sopir bus karena memang keterbatasan alat tes," jelas dia.
Dari hasil tes urine, dia memastikan tidak ada sopir di tempatnya yang mengkonsumsi narkotika. Hasil tes urine hanya menunjukkan beberapa sopir mengalami gejala hipertensi dan kelelahan.
"Kalau ada yang kelelahan kita berikan obat dan kita anjurkan untuk beristirahat," kata dia.
Jika ada sopir yang kedapatan menggunakan narkotika, sopir tersebut akan dibawa ke pihak Perusahaan Otobus (PO) dan selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian.
Baca juga: Polres Jakbar bangun posko khusus untuk berantas peredaran narkoba
Baca juga: Warga diingatkan bebas masker belum berlaku di Terminal Kalideres
Baca juga: COVID-19 turun, Terminal Kalideres tetap imbau penumpang patuhi prokes
Pewarta: Walda Marison
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022