Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan holding asuransi BUMN, Indonesia Financial Group (IFG) akan mengambil alih anak usaha PT Bank Mandiri Tbk, yakni Mandiri Inhealth pada tahun ini.Kami akan ambil sebagian sahamnya melalui pembelian oleh IFG
"Kami akan ambil sebagian sahamnya melalui pembelian oleh IFG," ujar Kartika dalam Konferensi Pers usai IFG Conference 2022 di Jakarta, Senin.
Ia menjelaskan saat ini sekitar 70 persen saham Mandiri Inhealth dipegang oleh Bank Mandiri.
Adapun aksi korporasi ini menjadi salah satu rencana yang sudah dicanangkan Kementerian BUMN untuk menambah keanggotaan IFG.
Direktur Utama IFG Robertus Bilitea menambahkan, pengambil alihan Mandiri Inhealth itu dilakukan guna memperkuat asuransi di sektor kesehatan.
"Dengan PT Bank Tabungan Negara (BTN) kami sudah jalan dan dengan Mandiri ini akan kami konsolidasikan dan diskusikan detailnya nanti," ungkap Robertus dalam kesempatan yang sama.
Sementara untuk asuransi umum, kata dia, saat ini kolaborasi telah dilakukan dengan beberapa anggota IFG seperti PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) melalui pembentukan konsorsium bersama untuk memastikan mereka bisa menggaet pasar.
Sedangkan untuk peran PT Jasa Raharja akan diperkuat untuk tetap berfokus di asuransi sosial.
Dari sisi pengelolaan investasi, Robertus menjelaskan IFG memiliki suatu ekosistem yang kuat, seperti PT Bahana Sekuritas dan PT Bahana TCW Investment Management yang akan memberikan bimbingan dan kebijakan kepada perusahaan-perusahaan asuransi di dalam holding BUMN tersebut.
Dengan demikian, seluruh anggota IFG tersebut bisa mengelola investasinya agar lebih terukur dan memberikan imbal hasil maksimal bagi perusahaan asuransi yang memenuhi kewajiban terhadap pemegang polis.
Baca juga: Airlangga: Aset asuransi dan dana pensiun RI kurang dari 20 persen PDB
Baca juga: IFG dorong literasi asuransi gelar IFG International Conference 2022
Baca juga: IFG: Dana pensiun bisa kurangi ketergantungan RI dari modal asing
Baca juga: IFG: Literasi keuangan rendah sebabkan penetrasi asuransi minim
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022