“Petugas di lapangan masih terus melakukan pendataan rumah yang rusak dan korban terdampak ,” kata Kepala Pelaksana BPBA, Ilyas melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) di Banda Aceh, Senin.
Cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Aceh sejak Sabtu (28/5). Hampir seluruh daerah di Aceh terdapat atap rumah beterbangan, pohon-pohon tumbang dan menimpa rumah warga.
Baca juga: BMKG: Aceh masih berpotensi diterjang angin kencang hingga awal Juni
Ilyas mengatakan dari 167 unit rumah yang rusak itu, 58 unit rumah rusak berat, 38 unit rumah rusak sedang dan 71 unit rumah rusak ringan. “Data sementara, korban terdampak sebanyak 164 jiwa dari 52 kepala keluarga yang tersebar di 11 kabupaten/kota di Aceh,” kata Ilyas.
Ilyas menambahkan di Kota Langsa terdapat 17 unit rumah rusak berat, 15 unit rusak sedang dan 12 unit rusak ringan. Di Gayo Lues terdapat dua unit rumah rusak berat, di Bener Meriah dua unit rumah rusak berat, tiga unit rusak sedang dan 15 unit rusak ringan, di Kota Sabang empat unit rumah rusak berat dan tiga unit rusak ringan.
Sedangkan di Pidie Jaya delapan unit rumah rusak ringan, satu unit di Aceh Barat Daya, 14 unit di Aceh Timur, dan satu unit rusak sedang di Aceh Barat. Sementara di Banda Aceh terdapat lima unit rumah rusak berat, dua unit rusak sedang dan satu Puskesmas Kuta Alam rusak berat. Di Aceh Tengah sebanyak tiga unit rusak berat, dua unit rusak sedang dan satu unit rusak ringan.
“Di Aceh Besar terdapat 25 unit rumah rusak berat, 14 unit rusak sedang dan 18 unit rusak ringan. Tidak hanya rumah, di Aceh Besar juga terdapat empat unit dayah (pesantren) dan satu unit gedung sekolah dasar juga mengalami kerusakan,” katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hujan deras disertai angin kencang masih melanda wilayah Aceh dalam tiga hari ke depan, sehingga warga diminta mewaspadai potensi dampak bencana yang ditimbulkan.
Baca juga: BMKG prediksi cuaca ekstrem masih landa Aceh hingga tiga hari ke depan
Baca juga: Lima unit rumah warga di Aceh Jaya tertimpa pohon
“Angin kencang, hujan lebat ini hampir merata di seluruh Aceh. Kalau kita lihat dari faktor penyebabnya, kondisi ini bisa bertahan dua hingga tiga hari ke depan,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Ia menyebutkan dalam dua hari ini Aceh masih berpotensi diterjang angin dengan kecepatan tinggi, yakni maksimal 55 km per jam. Meskipun kecepatan angin ini sudah sedikit melandai dibandingkan dua hari terakhir yang mencapai 100 km per jam.
“Kecepatan angin mencapai 55 km per jam ini masih bisa mengakibatkan pohon tumbang, atap rumah beterbangan. Oleh karena itu, masyarakat perlu waspada,” kata Zakaria.
Pewarta: Khalis Surry
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022