Pemprov DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk menampung usulan masyarakat terkait pergantian nama Jakarta International Stadium (JIS) salah satunya dengan nama Stadion MH Thamrin.Semua usulan akan kami tampung dulu
"Semua usulan akan kami tampung dulu dan kami diskusikan, memang banyak usulan dari masyarakat, kami akan bahas," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis.
Menurut dia, usulan dari masyarakat itu tidak langsung disetujui, namun perlu pembahasan.
"Yang usulkan bukan cuman satu, ada banyak yang mengusulkan, silakan masyarakat punya usulan lain, nanti kami akan pertimbangkan," imbuhnya.
Politikus Partai Gerindra itu menambahkan nama yang saat ini Jakarta International Stadium (JIS) melalui proses yang panjang.
Baca juga: Wagub DKI: JIS masih gunakan nama asing karena Jakarta kota dunia
"Untuk mengganti nama lain, tentu itu akan menjadi perhatian kami bersama. Prinsipnya nanti akan diputuskan yang terbaik, apapun untuk proses yang lebih baik baik," imbuh Riza.
Sebelumnya, sejarawan JJ Rizal membuat petisi daring di change.org kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk mengganti nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin yang dinilai lebih cocok.
Menurut dia, penamaan JIS dianggap melanggar UU Nomor 24/2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan karena menggunakan Bahasa Inggris.
Selain itu, nama JIS dianggap tidak dapat memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif.
"Diusulkan mengambil nama Soeratin yang merujuk kepada nama tokoh pendiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), tapi sejarah menunjukkan ada tokoh yang lebih tepat, yaitu MH Thamrin," tulisnya melalui laman change.org.
Baca juga: Wali Kota optimis puncak HUT DKI di JIS akan dorong pelibatan warga
Thamrin merupakan pahlawan nasional sekaligus tokoh Betawi, warga asli Jakarta.
Hingga Kamis (2/6) pukul 13.00 WIB, sudah ada 874 orang yang menandatangani petisi daring itu dari total 1.000 tanda tangan agar bisa ditampilkan pada halaman rekomendasi.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022