• Beranda
  • Berita
  • Vaksinasi pada lansia di 3 provinsi Pulau Jawa masih rendah

Vaksinasi pada lansia di 3 provinsi Pulau Jawa masih rendah

2 Juni 2022 20:33 WIB
Vaksinasi pada lansia di 3 provinsi Pulau Jawa masih rendah
Tangkapan layar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 per 2 Juni 2022 di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (2/6/2022). (ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan cakupan vaksinasi COVID-19 dosis lengkap pada lansia di tiga provinsi di Pulau Jawa masih relatif lebih rendah dibandingkan daerah lainnya.

“Penting juga untuk berfokus pada perlindungan kelompok rentan. Salah satunya adalah lansia, meskipun kasus COVID-19 sudah reda, namun ancaman tersebut masih ada,” kata Wiku dalam Konferensi Pers Perkembangan Penanganan COVID-19 per 2 Juni 2022 di Indonesia yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Wiku menuturkan ketiga provinsi dengan cakupan vaksinasi lansia terendah adalah Banten 68,9 persen, Jawa Tengah 67,4 persen dan Jawa Timur 64,1 persen.

Baca juga: Capaian vaksinasi dosis lengkap RI terendah kedua di Asia Tenggara

Rendahnya cakupan vaksinasi dosis lengkap tersebut sangat berbahaya karena lansia menjadi salah satu kelompok yang paling rentan tertular COVID-19 beserta dampaknya yang sangat signifikan yakni gejala berat akibat penyakit bawaannya ataupun kematian.

Menurutnya, cakupan vaksinasi tersebut harus terus ditingkatkan guna memberikan proteksi seluas-luasnya kepada setiap kelompok masyarakat. Upaya lain yang dapat dilakukan juga adalah melakukan monitoring secara berkala pada anti bodi tubuh terhadap virus di tengah masyarakat.

Salah satu contohnya adalah melalui sero survei yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan pada bulan Maret 2022 lalu. Hasil dari survei itu menunjukkan anti bodi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia di semua kalangan umur sudah mencapai 99,2 persen baik yang berasal dari vaksinasi maupun infeksi virus.

Melalui survei itu juga diketahui bahwa kenaikan anti bodi tertinggi ada pada kelompok usia 1-11 tahun yakni sebesar 21,8 persen dan 7,6 persen pada kelompok usia di atas 60 tahun.

“Untuk itu saya mengingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan pemerintah untuk tidak lengah dan tetap siaga selama pandemi. COVID-19 belum dicabut statusnya oleh WHO secara global, meskipun kasus di Indonesia telah melandai,” ucap Wiku.

Wiku menekankan lansia harus terus dilindungi. Sebab, keberhasilan atas terkendalinya pandemi COVID-19 di Indonesia harus terus bisa dipertahankan dan diupayakan agar dapat bertahan selama mungkin, di mana salah satu caranya adalah melalui vaksinasi COVID-19 yang dapat menurunkan potensi fatalitas.

“Kelompok rentan penting untuk menjadi prioritas utama. Perlindungan harus terus ditingkatkan baik cakupan vaksinasi dosis kedua dan ketiga untuk lansia,” kata dia.

Baca juga: Panja Vaksin DPR minta BPK audit program vaksinasi COVID-19
Baca juga: Satgas: Penerima dosis penguat capai 45,93 juta penduduk Indonesia

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022