Hal itu disampaikan Sandi saat meninjau pelatihan dan pemberdayaan UMKM dalam pembuatan sabun cair di sebuah restoran apung di Sungai Martapura, Kota Banjarmasin, Kalsel, dalam kunjungan kerjanya, Kamis malam.
Dia memberi apresiasi pada pelatihan itu dan mengatakan bahwa usaha pembuatan sabun cair sangat cerah, sebab produk tersebut dibutuhkan oleh setiap rumah tangga, demikian pula halnya dengan bisnis kuliner.
Dia meminta semua peserta pelatihan untuk serius mengembangkan produk tersebut menjadi bisnis, selain untuk kebutuhan sendiri.
Dia memotivasi bagi pelaku UMKM di provinsi tersebut bahwa 34 juta masyarakat Indonesia menggantungkan hidup di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Karena itu, kata dia, perkembangan pariwisata dan ekonomi kreatif terus dilakukan pemerintah di seluruh Indonesia, termasuk di Kalsel, untuk menopang ekonomi di masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Sandi juga mendorong pelaku UMKM untuk selalu memanfaatkan teknologi digital dalam pemasaran produknya.
Dia berbagi cara sukses dalam berusaha, yakni gerak cepat untuk mengambil peluang, bergerak bersama dan berkolaborasi mengembangkan usaha, dan menggarap semua potensi untuk menciptakan banyak lapangan kerja.
Sandi menegaskan prinsip kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
"Serahkan kepada yang di atas, berikan yang terbaik untuk membangun sebuah kebaikan," kata dia, menambahkan.
Selain menghadiri pelatihan UMKM tersebut, Menparekraf juga dijadwalkan untuk mengunjungi Desa Wisata Kubah Basirih di Banjarmasin Barat, salah satu dari 50 desa penerima Anugerah Desa Wisata 2022.
Baca juga: Sandiaga sebut peran penting sektor pariwisata wujudkan ekonomi hijau
Baca juga: Sandiaga batal beli tas Gucci untuk sang istri di Metaverse
Baca juga: Menparekraf minta pelaku UMKM di Belitung tingkatkan kualitas kemasan
Pewarta: Sukarli
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
