Menurut Satrio saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat, perluasan layanan tarif integrasi ini akan membuat masyarakat khususnya dari kawasan penyangga dapat beralih menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi.
Saat ini, Komisi B DPRD DKI Jakarta masih membahas usulan dari Pemerintah Provinsi DKI soal tarif integrasi tiga moda, yakni TransJakarta, MRT dan LRT Jakarta sebesar Rp10 ribu untuk mendukung kemudahan mobilitas warga Ibu Kota.
"JakLingko punya kesempatan untuk mengintegrasikan layanan dengan non DKI, ke depannya dengan JRC, misalnya, hingga layanan perumahan sehingga masyarakat akan lebih terpacu menggunakannya (transportasi umum)," kata Satrio.
Baca juga: FDTJ harap tarif integrasi segera diterapkan guna tarik pengguna baru
Baca juga: DPRD DKI bakal sepakati usulan tarif integrasi sebesar Rp10 ribu
Satrio yang merupakan anggota Komisi Hukum dan Hubungan Masyarakat Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai, keuntungan dengan adanya tarif integrasi ini, selain lebih terjangkau, juga memberi kepastian bagi masyarakat.
Aplikasi JakLingko akan memberikan rekomendasi dan pilihan transportasi yang terjangkau dan tercepat kepada pengguna. Dengan begitu, pengguna mendapat kepastian soal biaya transportasi yang akan dikeluarkan.
Di sisi lain, fasilitas dan penggunaan aplikasi JakLingko ini juga harus disosialisasikan secara luas agar tidak hanya memberi keuntungan kepada pengguna transportasi umum tetapi juga pengguna baru transportasi umum.
"Kami berharap dapat disosialisasikan ke seluruh masyarakat, tidak hanya komunitas, akademisi, dan lembaga. Semua harus tahu bahwa ada tarif baru yang terjangkau dan mungkin membantu mengurangi pengeluaran bulanan," kata dia.
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022