Sekitar 250 partisipan dari China dan negara-negara ASEAN mengikuti forum tersebut secara daring maupun luring.
Sebagai salah satu contoh, Wakil Direktur Museum Istana China Wang Yuegong memperkenalkan cara "menghidupkan" dan menampilkan lukisan kuno Panorama Sungai Terkurung Gunung yang dilakukan museumnya.
Wang juga membagikan pengalaman museum itu dalam memadukan teknik digitalisasi dengan kerja sehari-hari museum tersebut dan mengembangkan produk-produk seperti buku dan berbagai produk digital serta produk kreativitas budaya lainnya.
Menurut Menteri Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan Malaysia Dato Sri Hajah Nancy Shukri, Malaysia akan mengucurkan dana sebesar 258 juta ringgit (1 ringgit Malaysia = Rp3.314) untuk menggairahkan industri kreativitas.
Nancy Shukri mengatakan Malaysia menantikan kerja sama (dengan China) untuk mengadakan berbagai pameran, pelatihan pakar, dan mengadakan kegiatan pertukaran.
"Kami akan terus mendukung penguatan hubungan China-ASEAN serta mendorong perkembangan kesejahteraan kebudayaan bersama dan membangun komunitas China-ASEAN dengan masa depan bersama yang lebih erat."
Para partisipan sepakat bahwa dengan semakin dimanfaatkannya teknologi internet dan digitalisasi, memperluas pekerjaan di bidang peninggalan budaya, penelitian dan pemanfaatan peninggalan budaya dan industri kreativitas budaya memiliki arti vital untuk menceritakan kisah China dan ASEAN dengan lebih baik lagi.
Menurut Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata China Zhang Xu, pada 2021 terdapat 6.183 museum terdaftar di China dan lebih dari 90 persen museum dapat dikunjungi secara gratis.
Sekitar 36.000 pameran diadakan di museum-museum China pada 2021, dan lebih dari 3.000 pameran daring juga digelar.
Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022