Y20 merupakan bagian dari Presidensi Grup 20 (G20) yang berupa platform bagi generasi muda dari negara G20 untuk berdialog dan mengajukan solusi atas berbagai isu yang sedang terjadi di dunia. Y20 mengangkat empat isu prioritas yakni Ketenagakerjaan Pemuda, Transformasi Digital, Planet Berkelanjutan dan Layak Huni, serta Keberagaman dan Inklusi.
Sebagai informasi, "Dengar Alam Bernyanyi" dirilis pada 22 April 2022 bertepatan dengan Hari Bumi dan persiapan acara Pra-Konferensi Tingkat Tinggi (Pra-KTT) Y20 ketiga yang mengangkat isu Planet yang Berkelanjutan dan Layak Huni.
Lagu tersebut berisikan ajakan kepada anak muda untuk kembali ke alam dan bersama-sama menjaga bumi dari dampak perubahan iklim yang semakin parah dengan cara menjaga hutan. Oleh karenanya, lagu tersebut dinilai selaras dengan isu lingkungan hidup yang akan didiskusikan.
Baca juga: Laleilmanino rilis mini album perdana "Laleilmanino Version"
Laleilmanino merasa sangat terhormat karena lagu karya mereka terpilih sebagai lagu tema Y20 tahun ini.
"Semoga lagu Dengar Alam Bernyanyi yang jadi official theme song Y20 bisa membuat semua pendengar bergerak melakukan langkah kecil menuju bumi yang lebih baik untuk kita huni, dengan cara menjaga hutan," kata Nino, salah satu personil Laleilmanino, dikutip dari siaran pers pada Jumat.
"Karena hutan berperan penting dalam mengatasi perubahan iklim yang membuat kondisi bumi tidak baik, seperti sekarang. Sayangilah bumi yang menyayangi kita. Jagalah hutan, agar hutan akan menjaga kita kembali,” lanjutnya.
Ketika terpilih sebagai lagu tema resmi Y20 2022, "Dengar Alam Bernyanyi" pertama kali diperdengarkan di acara pembukaan Pra-KTT ketiga yang berlangsung di Balikpapan pada 21-22 Mei 2022, lengkap dengan subtitle bahasa Inggris agar seluruh delegasi dapat memahami lagu tersebut.
Isu Planet Berkelanjutan dan Layak Huni sendiri merupakan isu yang diusung tiap tahun sejak Y20 diadakan pada 2010.
Track Chair untuk isu Planet Berkelanjutan dan Layak Huni Hanny Chrysolite mengatakan, generasi muda merupakan salah satu populasi yang rentan terhadap hal-hal yang sedang terjadi. Oleh karena itu, topik tersebut kembali diangkat tahun ini.
"Temanya juga sangat pas dengan tempat berlangsungnya acara, yaitu di Kalimantan, yang masih memiliki banyak hutan. Sehingga, kita bisa menyuguhkan pengalaman kepada partisipan dan delegasi untuk menikmati alam Kalimantan," ujar Hanny.
Adapun fokus utama diskusi Pra-KTT ketiga ini adalah perlindungan alam dan sirkular ekonomi. Para partisipan dan delegasi mengungkapkan kekhawatiran mereka akan planet yang saat ini kita huni, sekaligus mencari tahu apa yang bisa dilakukan agar agenda lingkungan hidup dapat masuk ke dalam agenda G20.
Baca juga: Cerita Laleilmanino hingga Sheila Dara di "Dengar Alam Bernyanyi"
Baca juga: Persembahan Laleilmanino untuk bumi
Baca juga: Cara Laleilmanino maknai Hari Hutan Sedunia
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022