Warga Kampung Hutan RT16/005 Ragunan Pasar Minggu Jakarta Selatan, itu sempat mendapatkan penanganan petugas kesehatan hingga ditangani lebih lanjut di klinik bandara pada pukul 13.00 WAS, namun 30 menit kemudian Suhati dinyatakan meninggal oleh dokter.
Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Haryanto sebagaimana dikutip dari Media Center Haji mengatakan Suhati merasakan sakit saat proses imigrasi, setelah mendarat di Bandara Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
"Setelah dilakukan pemeriksaan dari bagian kesehatan dan juga klinik bandara, ada informasi bahwa calon haji yang sakit itu telah wafat," katanya.
Haryanto menjelaskan proses selanjutnya akan ditangani Muassaah Adilla dan almarhumah akan dimakamkan di pemakaman Baqi di Madinah.
"Suami almarhumah sudah mengikhlaskan dan menyerahkan ke petugas untuk dilakukan proses pemakaman. Suaminya akan diantar ke Hotel Taba Tower di sektor 1," ujar Haryanto.
Kepala Pos Kesehatan Bandara Agus Sultoni mengatakan berdasarkan keterangan dokter klinik bandara yang menangani, Suhati mengalami gangguan irama jantung.
"Kalau dilihat dari riwayat penyakit di siskohates ada riwayat jantung sama hiperlipedemia dan riwayat penyakit tua. Tadi saya sempat diperlihatkan rekaman EKG (elektrokardiogram)-nya adalah gambaran irama jantung tidak teratur," kata Agus.
Agus menuturkan, menurut Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) yang mendampingi Kloter 1 JKG menyatakan almarhumah dalam kondisi sehat saat masih di Indonesia.
"Makanya saat turun, mungkin karena Ibu Suhati punya darah tinggi juga, kemudian kurang istirahat dan lelah saat antre imigrasi tidak sadarkan diri langsung pingsan," ujar Agus.
Suhati yang lahir pada 21 Maret 1958 merupakan salah seorang calon haji yang tergabung dalam Kloter Pertama Embarkasi JKG yang berjumlah 393 orang.
Kloter pertama tersebut terbang pada Sabtu pukul 06.05 WIB dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, menuju Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah dan tiba pukul 11.30 WAS.
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022