Karawo sebagai kain sulaman khas Gorontalo akan diusulkan menjadi warisan budaya tak benda ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
“Baru saja kita buka kerja sama Kementerian Pariwisata dengan Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo. Sebelumnya Festival Karawo ini dilaksanakan setiap tahun, tapi karena pandemi dua tahun terakhir belum dilaksanakan. Ada satu hal paling menarik di sini yaitu peluang Karawo Road to UNESCO. Jadi karawo ini akan dicatatkan di Amerika sebagai produk original orang Gorontalo,” kata Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hedra Noer usai membuka kegiatan Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 Karnaval Karawo di Gedung GPCC Kota Gorontalo, Senin.
Menurutnya untuk mewujudkan semua itu, diperlukan banyak pembuktian yang harus dilakukan sebelum UNESCO memberikan satu sertifikat yang menyatakan bahwa satu hasil budaya, barang, atau wilayah tertentu benar-benar milik bangsa yang mengajukan usulan.
Baca juga: Kain tenun Donggala diajukan sebagai warisan budaya tak benda UNESCO
“Tentunya ini harus kita kawal. Tadi juga saya sudah bicara banyak dengan ibu staf ahli Kemenparekraf, beliau menyampaikan bahwa ada proses yang harus kita kawal agar karawo ini menjadi warisan dunia tak benda yang dicatatkan di UNESCO. Atas nama pemerintah tentu saya harus bekerja keras lagi untuk mengawal ini,” katanya.
Selain mendorong karawo masuk dalam warisan yang dicatatkan UNESCO, Hamka festival karawo dapat mendorong ekonomi kreatif melalui keterlibatan UMKM.
Pemda juga diwajibkan membantu UMKM dengan cara memfasilitasi pelatihan, serta kemudahan akses permodalan.
“Intinya harus ada kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha-usaha kecil. Karena ketahanan ekonomi itu ada di masyarakat dan kalau kita mengeluarkan kebijakan, tapi ekonomi masyarakat tidak bergerak itu agak susah juga. Maka sebagai regulator, kita harus mempermudah,” katanya.
Pelaksanaan Festival Karawo 2022 akan berlangsung dari 6-8 Juni 2022.
Puncak kegiatan akan diisi dengan Karnaval Karawo, yang dihadiri langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno.*
Baca juga: Museum Kalbar berupaya jaga "Gonde" sebagai warisan budaya tak benda
Baca juga: Kisah di balik pengajuan jamu sebagai warisan UNESCO
Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022