• Beranda
  • Berita
  • Dolar sentuh tertinggi 2 dekade vs yen, pound dekati terendah 3 minggu

Dolar sentuh tertinggi 2 dekade vs yen, pound dekati terendah 3 minggu

7 Juni 2022 17:10 WIB
Dolar sentuh tertinggi 2 dekade vs yen, pound dekati terendah 3 minggu
Uang yen dan dolar AS. ANTARA/Shuuterstock/pri.
Dolar AS naik ke level tertinggi dua minggu karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mendukung greenback, dan mendorong yen Jepang ke level terendah terhadap dolar dalam dua dekade.

Yen turun ke level terendah 20 tahun di 133 per dolar, level yang sebelumnya disorot sebagai wilayah intervensi, sehari setelah gubernur bank sentral Haruhiko Kuroda menegaskan kembali komitmen teguhnya terhadap stimulus moneter "kuat".

Yen sensitif terhadap perbedaan suku bunga antara utang Jepang dan obligasi AS.

Imbal hasil obligasi acuan pemerintah AS 10-tahun telah naik setinggi 3,064 persen di perdagangan Tokyo untuk pertama kalinya dalam hampir empat minggu, sebelum tergelincir kembali ke 3,0307 persen. Selisih antara utang 10-tahun AS dan Jepang bertahan di 278 basis poin, tidak jauh dari level tertinggi 3,5 tahun di 292 basis poin yang dicapai bulan lalu.

"Dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun di atas 3,0 persen dan minyak pada 125 dolar AS per barel, tekanan telah meningkat pada yen," kata Kristoffer Kjær Lomholt, kepala analis, riset valas & suku bunga di Danske Bank, yang tidak melihat bank sentral Jepang melakukan intervensi untuk mengurangi tekanan pada mata uang.

"Kami memperkirakan tidak ada bantuan dari bank sentral Jepang, yang terus memandang yen yang lemah sebagai hal yang positif bagi perekonomian," katanya, dikutip dari Reuters.

Indeks dolar, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang enam mata uang termasuk yen, naik sebanyak 0,39 persen, memperpanjang kenaikan 0,26 persen pada Senin (6/6/2022) dan mencapai level terkuat sejak 23 Mei.

Euro tergelincir 0,12 persen menjadi 1,06825 dolatr menjelang pertemuan penetapan kebijakan Bank Sentral Eropa pada Kamis (9/6/2022), di mana mereka diperkirakan akan mengumumkan berakhirnya pembelian obligasi, membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pertama dalam 11 tahun pada pertemuan Juli.

Pound Inggris jatuh ke level terendah dalam hampir tiga minggu di 1,2433 dolar karena hambatan politik bagi Perdana Menteri Inggris Johnson membuat investor bingung.

Johnson selamat dari mosi tidak percaya 211 berbanding 148, tetapi 59 persen suaranya kurang dari 63 persen yang dicapai oleh pendahulunya Theresa May dalam mosi percaya Desember 2018 yang digantikan tujuh bulan kemudian.

Dolar Australia naik sebanyak 0,76 persen segera setelah bank sentral Australia (RBA) menaikkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan, tetapi dengan cepat menurunkan keuntungannya menjadi diperdagangkan 0,2 persen lebih rendah.

Analis di ING menyoroti prospek ekonomi China dan hubungan antara aussie dan perbedaan suku bunga jangka pendek untuk pembalikan.

"Dalam pandangan kami, ini adalah bukti lain tentang bagaimana perbedaan suku bunga jangka pendek telah terlepas dari dinamika dolar Australia/dolar AS dan bagaimana pasar masih enggan untuk mengurangi bearish pada dolar Australia mengingat paparannya terhadap prospek permintaan China yang suram," kata analis ING dalam catatan surel.

Dolar Selandia Baru turun 0,57 persen menjadi 0,6456 dolar AS.

Yuan China turun dari level tertinggi satu bulan terhadap dolar AS, tertekan oleh penguatan luas dalam greenback, sementara beberapa investor mengukur laju pemulihan ekonomi setelah Shanghai mencabut penguncian COVID-19.

Mata uang kripto bitcoin merosot 5,8 persen menjadi 29.527 dolar AS, menghapus kenaikan 4,89 persen pada Senin (6/6/2022) dan membiarkannya mendekam jauh di bawah level psikologis 30.000 dolar AS karena sentimen risiko melemah di tengah penurunan di sebagian besar pasar saham global pada Selasa.

Baca juga: Yen melemah terhadap dolar dan euro jelang minggu bank sentral sibuk
Baca juga: Dolar capai level tertinggi atas yen, ditopang mbal hasil obligasi AS
Baca juga: Dolar turun tajam, di tengah naiknya gejolak pasar keuangan global

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022