Ia mengatakan, pengoperasian Tahap Dua diharapkan akan dimulai pada Januari tahun depan, sehingga memungkinkan kereta api melewati seluruh rute dari Kwasa Damansara ke Putrajaya Sentral.
“Kegiatan yang dilakukan antara lain pekerjaan arsitektur, jalan penghubung, lanskap serta uji coba dan 'commissioning',” katanya, dikutip Bernama pada saat media berada di jalur MRT Putrajaya Fase Satu dari Kwasa Damansara hingga Kampung Batu yang diharapkan dibuka untuk publik mulai Kamis (16 Juni) pukul 15.00 WIB.
Jalur MRT Putrajaya Fase Satu sepanjang 17,5 kilometer mencakup sembilan stasiun baru dan tiga stasiun yang semula merupakan bagian dari MRT Kajang Line.
Sembilan stasiun baru yang akan dibuka adalah Damansara Damai, Sri Damansara Barat, Sri Damansara Sentral, Sri Damansara Timur, Metro Prima, Kepong Baru, Jinjang, Sri Delima dan Kampung Batu, sedangkan tiga stasiun asli adalah Kwasa Damansara, Kampung Selamat dan Sungai Buloh.
Penumpang dapat berganti kereta antara MRT Putrajaya Line dan MRT Kajang Line di Kwasa Damansara, dan jalur baru juga terhubung dengan stasiun Malayan Railways (KTM) di Sungai Buloh, Sri Damansara Timur (ke Kepong Sentral), dan Kampung Batu.
Penumpang dapat melanjutkan perjalanan dari stasiun Kampung Batu menuju pusat kota dengan mengubah jalur KTM Batu Caves-Pulau Sebang atau Rapid KL Bus No 173 ke Lebuh Ampang atau layanan bus GOKL Maroon gratis.
Pengoperasian kereta api otomatis tanpa pengemudi yang melibatkan 20 kereta empat gerbong itu mampu mengangkut total 1.200 penumpang.
Baca juga: MRT fase satu Putrajaya beroperasi November 2021
Baca juga: Proyek kereta api cepat Malaysia-Singapura dibatalkan
Baca juga: Malaysia tunda kelanjutan pembangunan kereta api RTS dengan SIngapura
Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022