Transformasi digital dapat terlihat pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan bisnis. Hal ini mengubah kebutuhan kita akan barang dagangan
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyampaikan digitalisasi menjadi bagian penting dalam setiap aspek kehidupan dan merupakan tiket emas pemulihan ekonomi dari pandemi COVID-19.
"Transformasi digital dapat terlihat pada bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan bisnis. Hal ini mengubah kebutuhan kita akan barang dagangan," kata Mendag Lutfi dalam rangkaian seminar web menuju G20 bertajuk "Digital Transformation in Trade", Rabu.
Mendag memaparkan pertumbuhan platform daring mendongkrak volume pengiriman barang di seluruh dunia, yang menggambarkan teknologi informasi dan komunikasi telah menjadi tulang punggung perdagangan digital.
"Masa depan perdagangan internasional akan bergantung pada seberapa efektif sebuah negara dapat menyediakan infrastruktur dan penyebaran teknologi yang diperlukan," ujar Mendag Lutfi.
Mendag menyampaikan transformasi digital membawa banyak manfaat dan peluang. Namun di saat bersamaan, juga muncul tantangan, risiko, dan gangguan baru yang terus berkembang.
Baca juga: Mendag: pemerintah kembangkan cetak biru ekonomi digital Indonesia
Saat ini, lanjutnya, transformasi digital di seluruh dunia semakin terfragmentasi. Teknologi dan inovasi sangat terkonsentrasi di negara-negara dengan infrastruktur digital publik yang lebih baik.
"Jika dibiarkan gap antara negara-negara yang kurang terhubung akses digital dan negara-negara yang super digital akan melebar. Oleh karena itu, kolaborasi adalah kunci untuk memastikan prinsip dasar kehidupan tidak ada yang tertinggal, membangun digitalisasi secara inklusif dan bertransformasi," ujar Mendag Lutfi.
Seperti di banyak negara, lanjutnya, lebih dari 65 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia berkontribusi 61 persen terhadap struktur ekonomi Indonesia.
Maka, kata dia, wajar jika transformasi digital di Indonesia berpusat pada pemberdayaan UMKM untuk bergabung dengan ekosistem digital. Untuk itu, pembuat kebijakan, dunia usaha, akademisi, swasta harus bersinergi.
Baca juga: Mendag dorong kerja sama ekonomi digital ASEAN-AS berdayakan UMKM
"Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, kita perlu memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan terbaik untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari transformasi digital ekonomi kita," kata Mendag.
Presidensi G20 Indonesia memiliki kesempatan untuk membangun konsensus dan mendukung transformasi digital yang mempromosikan perdagangan inklusif dan Sustainable Development Goals (SDG's).
"Dalam konteks ini saya ingin menyarankan kita semua untuk mulai membangun kepercayaan dan bekerja sama untuk membahas peran apa yang dapat dimainkan G20 untuk memastikan lapangan bermain yang adil, transparan dan setara untuk transformasi digital," ujar Mendag.
Webinar di bawah Trade Industry and Investment Working Group tersebut (TIIWG) membahas banyak hal seputar transformasi digital, termasuk aliran data, infrastruktur digital, regulasi, dan partisipasi UMKM.
"Saya berharap tahun ini kami dapat memberikan hasil yang nyata untuk menjawab tantangan transformasi digital. Saya mengharapkan masukan dan rekomendasi berharga kami kepada G20 dalam mewujudkan transformasi digital yang inklusif," ujar Mendag.
Baca juga: Mendag: Ekonomi digital kikis kesenjangan sosial
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022