Dari data resmi yang diterima di Jakarta, penambahan penerima dosis ketiga ini setelah 167.859.558 jiwa mendapat vaksin dosis kedua. Terdapat penambahan sebanyak 63.238 jiwa yang mendapat vaksin dosis kedua pada Rabu.
Sementara vaksin dosis pertama telah mencapai 200.681.903 jiwa, terdapat penambahan penerima vaksin pertama sebanyak 52.727 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi secara nasional mencapai 208.265.720 jiwa.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Reisa Broto Asmoro menekankan kuatnya perlindungan pada anak dari seluruh wabah tergantung pada kondisi lingkungan yang sehat dan aman serta proteksi dari vaksin.
Baca juga: Reisa: Perlindungan anak dari wabah tergantung lingkungan dan vaksin
Baca juga: Bio Farma incar peluang ekspor Vaksin Merah Putih saat endemi COVID-19
"Bagaimanapun juga, anak-anak perlu perlindungan. Kita bisa berikan dan itu berasal dari keluarga atau lingkungan di sekitarnya, juga tetap berikan vaksinasi lengkap kepada anak-anak," kata Reisa.
Dia menuturkan dalam menghadapi bahaya COVID-19, anak menjadi salah satu kelompok yang paling rawan tertular. Sebab, yang bisa mendapatkan vaksin COVID-19 baru anak-anak berusia enam tahun ke atas.
Sedangkan untuk anak usia enam tahun ke bawah, belum bisa mendapatkan vaksin COVID-19 karena masih dalam tahap pengkajian.
Kondisi semakin rawan dengan hadirnya wabah-wabah penyakit lain yang berbahaya bagi kesehatan anak. Sehingga imunisasi dasar menjadi salah satu upaya penting untuk memproteksi diri yang tidak hanya berguna bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak.
Namun, menurut Reisa, kerawanan dapat dicegah dengan mengikutsertakan anak mengikuti imunisasi dasar lengkap di fasilitas kesehatan terdekat. Apalagi pemerintah sedang mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022.*
Baca juga: Pelepasan hak kekayaan intelektual vaksin COVID hampir tercapai
Baca juga: Tujuh kabupaten di Kalsel sudah tidak ada lagi pasien COVID-19
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022