Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Tbk FX Poerbayu Ratsunu dalam keterangan tertulis di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengemukakan saat ini perseroan memiliki investasi berupa plant atau pabrik yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.
Secara keseluruhan, perusahaan dengan kode emiten WSBP itu memiliki sembilan pabrik, lima di antaranya telah terintegrasi dalam pabrik Integrasi Jawa Barat (Sadang, Cibitung, Subang, Kalijati, dan Karawang). Sementara empat lainnya adalah pabrik Bojonegara, Klaten, Prambon, dan Gasing.
"Hingga saat ini total kapasitas produksi plant kami sebesar 3,7 juta ton per tahun," jelas Poerbayu.
Sejalan dengan berbagai proyek yang sedang dikerjakan dan didapat oleh perusahaan, lanjutnya, berdampak pada aktivitas produksi di seluruh pabrik.
Berbagai produk beton pracetak yang berkualitas diproduksi di pabrik itu, di antaranya spun pile hingga diameter 1,2 m, girder (PCI, PCU, PCT, box girder), CCSP, FCSP, full slab, RC pipe, square pile, barrier, u-ditch, tetrapod, rumah modular, panel RISHA hingga inovasi bantalan jalan rel tipe 1435 dan 1067, dan tiang listrik beton.
Baca juga: Waskita Beton Precast targetkan homologasi tercapai di triwulan II
Pihaknya berupaya mewujudkan komitmen terhadap pembangunan infrastruktur di Indonesia. Beberapa proyek besar yang diperoleh dari Waskita Grup maupun eksternal dari pemerintah, BUMN, dan swasta.
"Kami jeli dalam melihat peluang yang ada baik dari proyek internal maupun eksternal, yang dapat meningkatkan kinerja WSBP untuk semakin bertumbuh,” kata Poerbayu.
WSBP, kata dia, siap mendukung penyelesaian proyek yang juga merupakan proyek investasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk, khususnya proyek Tol Transjawa dan Sumatera.
Adapun proyek ruas tol yang menjadi fokus utama penyelesaian adalah Tol Bekasi – Cawang – Kampung Melayu, Tol Cimanggis – Cibitung, Tol Ciawi – Sukabumi, Tol Pejagan – Pemalang, Tol Krian – Legundi – Bunder – Manyar, dan satu ruas tol di Sumatera, yaitu Tol Kayu Agung – Palembang – Betung.
Selain itu, WSBP juga memasok produk untuk berbagai proyek gedung, jembatan, perumahan, bendungan, dan bandara.
Menurut Poerbayu, proyek-proyek tersebut sebelumnya juga telah dipasok oleh WSBP dan ke depannya akan menjadi potensi nilai kontrak baru bagi perusahaan.
Hingga triwulan I 2022, WSBP masih memiliki nilai kontrak dikelola sebesar Rp3,58 triliun.
Baca juga: WSBP optimis kinerja bangkit setelah restrukturisasi selesai
Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022