Dua calon jamaah haji asal Indonesia menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena bagian telapak kaki yang melepuh akibat suhu panas di Arab Saudi.kami lakukan perawatan lebih lanjut rawat inap agar luka cepat membaik
"Setelah dilakukan debridement dan perawatan luka, kemudian pasien kami lakukan perawatan lebih lanjut rawat inap agar luka cepat membaik," kata Dokter Spesialis Bedah Nur Eko Hadi Sucipto melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu malam.
Debridement adalah prosedur tindakan yang dilakukan untuk mengangkat jaringan kulit yang mengalami kerusakan atau terinfeksi.
Pasien tersebut atas nama Muhammad Nur Hamid tergabung dalam kelompok terbang (kloter) asal Embarkasi Surabaya dan Basri Tasmin Basyir Arif asal Embarkasi Padang.
Keduanya dirawat secara intensif di Ruangan Observasi Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah sejak Ahad (5/6) dan Selasa (7/6).
Baca juga: Jamaah calon haji diingatkan jaga kesehatan selama di Mekkah
Baca juga: DPR minta jamaah haji disosialisasikan cuaca ekstrem di Arab Saudi
Eko mengatakan pasien Muhammad Nur Hamid mengalami luka bakar level II dengan derajat luka tingkat sedang pada lapisan kulit lebih dalam dari epidermis.
"Nur Hamid adalah pasien kedua. Ia tiba di KKHI pukul 14.30 Waktu Arab Saudi diantar dokter kloter," katanya.
Sedangkan pasien Basri Tasmin Basyir Arif telah lebih dulu mendapatkan perawatan kaki melepuh dan saat ini kondisinya kian membaik.
Nur Eko mengingatkan jamaah agar selalu disiplin menerapkan tips-tips beribadah haji secara sehat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan haji.
"Kasus luka bakar ini akibat tidak memakai sandal dan ini merupakan kasus berulang pada jamaah haji. Patuhi pesan-pesan kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan di lapangan," katanya.
Baca juga: Petugas sita palu dan paku milik jamaah calon haji Lamongan
Eko mengatakan pasien Muhammad Nur Hamid mengalami luka bakar level II dengan derajat luka tingkat sedang pada lapisan kulit lebih dalam dari epidermis.
"Nur Hamid adalah pasien kedua. Ia tiba di KKHI pukul 14.30 Waktu Arab Saudi diantar dokter kloter," katanya.
Sedangkan pasien Basri Tasmin Basyir Arif telah lebih dulu mendapatkan perawatan kaki melepuh dan saat ini kondisinya kian membaik.
Nur Eko mengingatkan jamaah agar selalu disiplin menerapkan tips-tips beribadah haji secara sehat sesuai dengan anjuran petugas kesehatan haji.
"Kasus luka bakar ini akibat tidak memakai sandal dan ini merupakan kasus berulang pada jamaah haji. Patuhi pesan-pesan kesehatan yang disampaikan petugas kesehatan di lapangan," katanya.
Baca juga: Petugas sita palu dan paku milik jamaah calon haji Lamongan
Baca juga: Kemenag minta jamaah calon haji patuhi ketentuan barang bawaan
Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Budi Sylvana mengatakan suhu harian di Arab Saudi rata-rata mencapai 42-45 derajat Celsius dan diperkirakan mencapai puncaknya hingga 55 derajat Celsius.
"Terik matahari di Arab Saudi pada Juni dan Juli 2022 lebih panas dari situasi ibadah haji 2019," katanya.
Ia mengatakan minum air putih dengan takaran minimal 2 liter per hari efektif mencegah risiko dehidrasi pada calon haji. "Kadang calon haji tidak sadar, karena dia tidak berkeringat merasa tidak haus karena lembab udaranya," katanya.
Selain jangan menunda haus, kata Budi, Kemenkes juga menyarankan calon haji untuk menghindari rutinitas yang tidak penting di luar ruangan. "Misalnya berbelanja, berziarah, umroh berkali-kali. Kita sarankan fokus dulu pada wajib hajinya. Wukuf di Arafah, Musdalifah dan Mina, setelah itu baru beribadah di tempat lain," ujarnya.
Baca juga: Kemenag rilis WhatsApp Center haji 1443 Hijriah
Sebelumnya, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI Budi Sylvana mengatakan suhu harian di Arab Saudi rata-rata mencapai 42-45 derajat Celsius dan diperkirakan mencapai puncaknya hingga 55 derajat Celsius.
"Terik matahari di Arab Saudi pada Juni dan Juli 2022 lebih panas dari situasi ibadah haji 2019," katanya.
Ia mengatakan minum air putih dengan takaran minimal 2 liter per hari efektif mencegah risiko dehidrasi pada calon haji. "Kadang calon haji tidak sadar, karena dia tidak berkeringat merasa tidak haus karena lembab udaranya," katanya.
Selain jangan menunda haus, kata Budi, Kemenkes juga menyarankan calon haji untuk menghindari rutinitas yang tidak penting di luar ruangan. "Misalnya berbelanja, berziarah, umroh berkali-kali. Kita sarankan fokus dulu pada wajib hajinya. Wukuf di Arafah, Musdalifah dan Mina, setelah itu baru beribadah di tempat lain," ujarnya.
Baca juga: Kemenag rilis WhatsApp Center haji 1443 Hijriah
Baca juga: Jamaah calon haji harus tetap taat prokes
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022