Bandung (ANTARA News) - Dinas Pemukiman dan Perumahan (Diskimrum) Jabar bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sedang menggodok konsep untuk menangani banjir di kawasan Cieunteung, Kabupaten Bandung, seperti dengan membuat penampungan atau folder air dan rumah-rumah panggung.Ide dari konsep penampungan air dan rumah panggung ini mengadopsi pada penanganan banjir di Belanda.
"Ide dari konsep penampungan air dan rumah panggung ini mengadopsi pada penanganan banjir di Belanda," kata Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Jawa Barat Eddy Nasution, di Bandung, Sabtu.
Menurut Eddy, memang idealnya daerah Dayeuhkolot harus dipindahkan (direlokasi) agar tidak lagi terkena banjir namun untuk merelokasi masyarakat di kawasan itu tidak mudah.
"Buktinya sampai saat ini banyak masyarakat banyak yang tidak mau direlokasinya dengan berbagai alasan," katanya.
Oleh karena itu, kata Edi, alternatif yang dinilai efektif untuk menanggulangi banjir di daerah tersebut adalah dengan membangun rumah panggung.
Dikatakannya, untuk sementara ini, katanya guna mengantisipasi banjir di daerah Cieuntung pihaknya sudah menyiapkan shelter, tempat penampungan pengungsi yakni di daerah Andir dan Cangkuangn Wetan.
Ia menuturkan, shelter di kawasan Andir dibangun oleh dana APBD Jabar tahun 2012 yang luasnya mencapai 6.400 meter persegi dengan daya tampung sekitar 900 jiwa.
"Sementara, shelter di Cangkuang Wetan dibangun oleh dana APBN luasnya sekitar 6.000 meter persegi," katanya.
Menurutnya, shelter tersebut hanya penanganan banjir dalam jangka pendek.
"Kami dengan BBWS sudah tengah menggodok beberapa konsep jangka panjang. Salah satunya konsep folder. Tapi ini masih belum didialogkan dengan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perumahan Diskimrum Provininsi Jawa Barat Bambang Rianto menegaskan, daerah banjir di seputar Cieunteung atau Bojong Citepus memang daerah genangan.
Bambang menuturkan, kalau pun Sungai Citarum dikeruk, jika hujan besar pasti ada pasti akan tergenang.
Maka, kata dia, alternatif penangananan banjir jangka pendek sudah dilakukan, seperti pembuatan shelter dan pengerukan sungai.
"Jadi konsep folder sedang kami jajaki bersama dengan BBWS. Folder tersebut nantinya bisa dijadikan objek wisata atau taman air. Luasnya sekitar lima hektar," kata Bambang.
Ia menjelaskan, jika musim kemarau maka folder tersebut bisa dijadikan sarana umum, seperti sarana olahraga.
Menurut dia, rencananya di sekitar folder tersebut tetap akan dibangun rumah-rumah panggung yang menghadap ke folder tersebut.
"Jadi rumah yang akan dibangun atau direlokasi adalah rumah konsep Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera)," kata Bambang.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2012