Nadal kembali ke rumahnya di Mallorca, kurang dari tiga pekan sebelum dimulainya Wimbledon pada 27 Juni.
Petenis berusia 36 tahun itu mengatakan kakinya "tertidur" karena suntikan saat mengalahkan Casper Ruud di final di Roland Garros, Minggu, kemenangan yang mengamankan gelar Grand Slam ke-22 bagi Nadal.
Baca juga: Nadal kalahkan Ruud untuk klaim titel ke-14 French Open
Nadal kemudian pergi ke Barcelona untuk memulai perawatan "stimulasi frekuensi radio berdenyut," kata juru bicara pelatih asal Spanyol itu, dikutip dari AFP, Rabu, yang bertujuan untuk mengurangi nyeri saraf.
Perawatan tersebut berarti saraf di sekitar area cedera Nadal akan "mati rasa untuk sementara."
"Rafa sudah di rumah dan akan menghabiskan tiga atau empat hari melakukan dan menjaga aktivitas fisik normal. Tergantung pada efek perawatan, dan selama itu positif, dia nanti akan kembali berlatih di lapangan," kata juru bicara tersebut.
"Kami tidak mengesampingkan perawatan kedua yang dilakukan pada pekan depan."
Baca juga: 'Saya akan terus berjuang', kata Nadal seusai juarai Roland Garros
Nadal telah bertahun-tahun menderita masalah di kakinya yang disebut sindrom Muller-Weiss, suatu kondisi langka dan degeneratif yang mempengaruhi tulang di kaki.
"Saya akan berada di sana jika tubuh saya mengizinkannya. Wimbledon adalah prioritas, Grand Slam adalah prioritas," kata Nadal pada hari Minggu, ketika ditanya tentang Wimbledon.
"Memainkannya dengan antiperadangan, ya; dengan suntikan anestesi, tidak."
Baca juga: Rafael Nadal makin tambah umur makin perkasa
Baca juga: Pembuktian Rafael Nadal, juara yang rendah hati dengan tekad tinggi
Baca juga: Murray kagum dengan rekor French Open yang "luar biasa" milik Nadal
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022