PT Utomo Juragan Atap Surya Indonesia (Utomo SolaRUV) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) bekerja sama dalam pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di Indonesia.
“Kerja sama dengan Utomo SolaRUV merupakan bagian dari komitmen pengembangan energi baru terbarukan dengan menghadirkan produk yang menawarkan nilai lebih,” ujar Direktur Operasi II WIKA Harum Akhmad Zuhdi dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis.
Sebagai BUMN, WIKA disebut memiliki portofolio luas dan rekam jejak panjang di bidang pembangkit listrik. Saat ini, pihaknya juga sedang fokus dalam pengembangan produk energi baru terbarukan sebagai energi masa depan.
“Produk PLTS Apung WIKA telah dipercaya untuk digunakan di berbagai wilayah. Melalui kerja sama ini, kami optimis bahwa WIKA akan semakin memicu penggunaan PLTS Apung di tanah air,” ungkapnya.
Kini, PLTS terapung/Floating PV tengah menjadi tren dalam pengembangan energi terbarukan di dunia. Khusus di Indonesia, terdapat 192 bendungan dan waduk dengan luas tangkapan 86.247 hektar.
“Potensi pemanfaatan PLTS terapung ditargetkan bisa lebih dari 4.300 megawat (MW) dengan catatan pemanfaatan lima persen daerah tangkapan air sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 6 Tahun 2020,” catat keterangan resmi tersebut.
Berdasarkan peluang itu, Utomo SolaRUV selaku perusahaan jasa solusi pemasangan PLTS nasional bekerja sama dengan WIKA.
Berbagai proyek PLTS terapung kerja sama antar kedua belah pihak tersebut juga ditujukan untuk menyerap banyak lapangan kerja hijau dan menjadi bagian dari pencapaian target 23 persen pembangkit energi baru terbarukan dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 mendatang,
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2022