"Pertanyaan yang relevan dari tujuan pertemuan ini, bagaimana negara-negara di Asia Tenggara mengembangkan ketahanan masyarakat, membangun ketahanan negara dan kawasan, dan pengalaman seperti apa yang akan berkontribusi tidak hanya ke negara-negara Asia Tenggara, tapi juga dunia yang lebih luas," kata Muhadjir dalam Konferensi SEASIA ke-4 2022 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Konferensi SEASIA ke-4 fokus pemulihan Asia Tenggara dari COVID-19
Ia menuturkan beberapa pekerjaan yang harus ditangani ASEAN ke depan untuk membangun kawasan yang berkelanjutan, berketahanan dan tangguh, antara lain konflik domestik dan regional, kemiskinan, pemerataan pembangunan ekonomi, masalah sumber daya alam dan lingkungan.
Asia Tenggara ke depan juga harus mampu menangani persoalan terkait inklusivitas sosial, keterhubungan hingga peningkatan kerja sama antarnegara.
Menko PMK Muhadjir mengatakan Konferensi SEASIA ke-4 harus dapat menggambarkan peran yang bisa dimainkan Asia Tenggara dalam menciptakan dunia yang lebih baik setelah pandemi COVID-19.
Konferensi tersebut tidak hanya menjadi forum untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, tetapi juga untuk membawa perubahan positif dan belajar banyak, termasuk mempelajari strategi yang lebih baik untuk berkontribusi pada perbaikan di Asia Tenggara.
"Saya berharap lebih banyak kesempatan seperti Konferensi SEASIA ini di masa mendatang sebagai perubahan positif," ujarnya.
Potensi dan aset yang dimiliki Asia Tenggara, termasuk dari segi sumber daya alam dan manusia serta keragaman harus menjadi kekuatan untuk membawa perubahan yang lebih baik bagi kawasan dan dunia.
Baca juga: Nadiem: Konferensi SEASIA perkuat kolaborasi antara negara
Baca juga: Indonesia gelar pertemuan Sekjen MK seAsia
Konferensi dua tahunan SEASIA adalah konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Konsorsium Studi Asia Tenggara di Asia (SEASIA), yang terdiri atas 13 lembaga pendidikan dan penelitian terkemuka di kawasan Asia.
Konferensi SEASIA ke-4 yang berlangsung pada 9-11 Juni 2022 di Jakarta dan bertemakan Mengelola Gangguan, Mengembangkan Ketahanan untuk Asia Tenggara yang Lebih Baik itu diadakan oleh Organisasi Riset Ilmu Sosial dan Humaniora Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022