Di Kampung Mola yang berada di Pulau Wangiwangi tersebut, Iriana sempat menanyakan prevalensi stunting kepada salah satu Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Mola Utara, Marnia.
"Di bulan 3 tanggal 27 setelah peresmian stunting di rumah Pesta ini yang tadinya 21 orang, di bulan 4 menurun jadi 10 orang. Di bulan 5 ini lagi habis posyandu turun jadi 6 orang," tutur Marnia, demikian seturut keterangan Biro Pers Sekretariat Presiden yang diterima di Jakarta.
Iriana menyambut baik progres positif penurunan angka stunting tiap bulannya di Kampung Mola tersebut.
"Moga-moga stunting menurun," kata Iriana.
Baca juga: Presiden dan Ibu Negara berboncengan kendarai sepeda motor listrik
Iriana juga meninjau bagaimana pemenuhan asupan gizi bagi anak-anak di Kampung Mola, baik itu yang mengalami stunting maupun tidak.
Marnia menjabarkan bahwa dengan kekayaan sumber daya laut Wakatobi, ikan yang memiliki kandungan protein baik untuk tumbuh kembang anak menjadi pilihan.
Selain asupan gizi dari hasil laut, anggota PKK di Kampung Mola juga selalu menyiapkan makanan tambahan penunjang seperti bubur dari jagung atau kroket yang diberikan kepada anak-anak setiap pekan.
"Kita bikin lagi bubur dari jagung, biasa kroket, atau kaki naga kita bikin. Nanti itu satu minggu, satu bulan. Nanti lagi posyandu di tanggal 21 itu kita bikinkan lagi makanan tambahan," ujar Marnia.
Sebagai informasi, pada Februari lalu Bupati Wakatobi Haliana menetapkan Desa Mola Utara sebagai proyek percobaan Desa Tanggap Bencana Peduli Stunting.
Selain itu, Haliana juga meresmikan rumah peduli stunting (Pesta) yang diharapkan mampu membantu upaya penurunan angka prevalensi stunting di Wakatobi.
Baca juga: Jokowi dan Iriana borong habis produk UMKM di Wakatobi
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022