• Beranda
  • Berita
  • Cuaca tak menentu, masyarakat Jambi diingatkan waspada DBD

Cuaca tak menentu, masyarakat Jambi diingatkan waspada DBD

10 Juni 2022 15:48 WIB
Cuaca tak menentu, masyarakat Jambi diingatkan waspada DBD
Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes provinsi Jambi Eva Susanti. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD). (FOTO ANTARA/HO/Dinkes Jambi)

Cuaca ekstrem saat ini dengan panas dan tiba-tiba hujan sehingga terjadi genangan air ditempat-tempat tertentu menjadi potensi sarang nyamuk ,jika tidak segera dibersihkan

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jambi memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) mengingat kondisi cuaca yang tidak menentu.

"Cuaca ekstrem saat ini dengan panas dan tiba-tiba hujan sehingga terjadi genangan air ditempat-tempat tertentu menjadi potensi sarang nyamuk ,jika tidak segera dibersihkan," kata Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes provinsi Jambi Eva Susanti di Jambi, Jumat.

DinkesProvinsi Jambi mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tindak tersebut dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah penyebaran penyakit DBD ataupun penyakit lainnya.

Ia menjelaskan pengendalian yang efektif untuk mengurangi jentik nyamuk pada genangan air dengan menjaga kebersihan lingkungan dan memusnahkan barang-barang bekas agar tidak menjadi tempat perinduk-kan nyamuk, karena fogging tidak dapat diberikan secara terus menerus oleh dinas kesehatan.

"Foging tidak dapat diberikan secara terus menerus karena bersifat resisten, maka dari itu langkah yang efektif dengan memusnahkan tempat yang berpotensi menjadi perinduk-kan nyamuk," katanya.

Menurut dia DBD termasuk penyakit sepanjang tahun yang perlu diwaspadai karena penyakit tersebut berkaitan dengan perilaku masyarakat.

Meski belum terjadi peningkatan terhadap tren penyakit DBD di Provinsi Jambi saat ini, namun masyarakat di minta untuk tidak lengah.

Melalui PHBS harapannya penularan DBD dapat di tekan, sebab jika sudah terdapat masyarakat yang terserang DBD maka membutuhkan penanganan khusus untuk mencegah penularan DBD tersebut.

"Maka dari itu masyarakat agar benar-benar menerapkan PHBS, penyakit ini karena lingkungan yang tidak bersih dan pola hidup yang tidak sehat akan memicu berkembangnya penyakit, bahkan dapat menimbulkan penyakit lain," demikian Eva Susanti.

Baca juga: Lima warga Jambi meninggal akibat DBD

Baca juga: 707 kasus DBD di Kota Jambi sepanjang 2016

Baca juga: Dua warga Jambi meninggal akibat DBD

Baca juga: Lima penderita DBD di Jambi meninggal dunia


 

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022