Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan menggelar Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional sebagai proses menuju partai pelopor yang menjadikan kader sebagai salah satu elemen partai.
"Pendidikan tidak hanya untuk kaum lelaki tapi juga kaum perempuan, yang memiliki kemampuan secara merata dan berkualitas," kata Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat saat mengisi materi di acara Pendidikan Kader Perempuan Tingkat Nasional, di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat.
Tampak hadir di lokasi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama sejumlah Ketua DPP PDIP seperti Sri Rahayu, Komarudin Watubun, Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Soedjono, Hamka Haq dan Kepala Badiklat Pusat PDIP Daryatmo Mardiyanto.
Ketua Umum PDIP Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri membuka dan memberi kuliah umum.
"Porsi pendidikan kader perempuan diberikan kelas khusus oleh PDI Perjuangan agar partai siap tidak hanya kader lelaki namun juga kader perempuan, berani dan sanggup memenangkan Pemilu, Pilpres, Pilkada 2024, bersama-sama mewujudkan PDI Perjuangan untuk 3 kali menang pemilu secara berturut-turut karena kesiapan dan skill para kader baik perempuan maupun laki-laki memiliki kemampuan secara merata dan lebih berkualitas," ucap Djarot.
Menurut dia, pendidikan kader perempuan ini penting untuk belajar tentang aplikasi ideologi Pancasila 1 Juni 1945, kepemimpinan, komunikasi publik, Perumusan Program dan Kebijakan yang berpihak pada kesetaraan gender maupun berbagai tantangan perempuan di masa mendatang.
PDIP, kata Djarot, ikut memperjuangkan kesetaraan gender dalam politik ,yakni dengan mendorong dan menguatkan partisipasi, keterlibatan, dan pendidikan politik kaum perempuan secara lebih luas dalam kegiatan kepartaian.
Lalu penggemblengan dan penguatan jiwa, karakter, dan spirit politik kebangsaan, sesuai dengan cita-cita bapak bangsa, Bung Karno.
"Di era abad informasi digital, partai dan kader perempuan dituntut harus mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk membangun pola pikir positif-konstruktif serta mampu menjawab tantangan zaman," kata Djarot.
PDIP menginginkan konsolidasi dan peningkatan jumlah kader perempuan yang siap ditugaskan di Tiga Pilar Partai.
Dia berharap kader perempuan mampu mendorong percepatan terwujudnya PDIP sebagai partai pelopor.
Dia berharap kader perempuan mampu mendorong percepatan terwujudnya PDIP sebagai partai pelopor.
Sementara itu, Kepala Badiklat PDIP Daryatmo Mardiyanto menjelaskan terdapat 101 orang peserta dari 34 provinsi yang mengikuti pendidikan selama tiga hari.
Daryatmo mengatakan, kader perempuan partai ke depan dituntut mampu berinovasi dan berkreasi dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan.
"Pendidikan dan pelatihan diharapkan mampu melahirkan para kader perempuan yang militan, berintegritas, berdedikasi dalam membesarkan partai sekaligus mentransformasi Ideologi Pancasila Bung Karno di era digital dengan tetap Mengarah pada tujuan untuk menuju terwujudnya tatanan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," ucap Daryatmo.
Dia menambahkan, pendidikan dan kaderisasi partai harus dipahami sebagai rangkaian yang tidak terpisahkan dalam kerja kerja partai untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Dengan posisi partai seperti saat ini, tidak lantas membuat kita berpuas diri. Justru sekarang inilah kesempatan partai untuk terus memperkuat konsolidasi melalui pendidikan dan pelatihan secara masif sehingga lahir kader-kader Perempuan PDI Perjuangan yang mampu menjawab tantangan bangsa ke depan atas nama kemampuan mengimplementasikan ideologi Pancasila," kata Daryatmo.
Baca juga: Politikus: Pertemuan Jokowi dan Megawati menjawab isu perpecahan PDIP
Baca juga: Survei: Elektabilitas PDIP-Gerindra belum terkalahkan
Baca juga: Megawati tanggapi soal hubungan ibu dan anak bagi Presiden Jokowi
Baca juga: Politikus: Pertemuan Jokowi dan Megawati menjawab isu perpecahan PDIP
Baca juga: Survei: Elektabilitas PDIP-Gerindra belum terkalahkan
Baca juga: Megawati tanggapi soal hubungan ibu dan anak bagi Presiden Jokowi
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2022