"Diperkirakan sekitar 200 warga tinggal di pengungsian karena rumah mereka masih tergenang setinggi satu meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Muklis, saat dihubungi di Rangkasbitung, Rabu.
Ia mengatakan, permukiman warga masih tergenang juga disebabkan faktor pasang.
Air sungai Cibinuangeun tidak bisa mengalir ke laut sehingga menggenangi pemukiman warga.
Permukiman warga yang masih tergenang air terdapat di Desa Cisarap, Bejod, Wanasalam dan Cipedang.
Menurut dia, banjir di Kecamatan Wanasalam termasuk parah dibandingkan dengan daerah lainnya karena lokasinya berada di dataran bawah dan terdapat sungai utama, yakni Sungai Cibinuangeun dan Ciliman.
Selain itu, juga lokasinya tidak begitu jauh dengan pesisir pantai selatan Lebak.
Karena itu, kata dia, jika banjir di wilayah itu tentu berlangsung lama.
"Kami terus menyalurkan bantuan makanan, selimut, pakaian, tempat tidur dan peralatan dapur," katanya.
Sementara itu, Maksun (45), warga Cipedang Kecamatan Wanasalam mengaku dirinya sejak Jumat (13/1) hingga kini belum pulang ke rumah karena tempat tinggalnya masih tergenang air.
Saat ini, kata dia, tinggi air bervariasi antara 50 sentimeter sampai satu meter.
"Selama belum surut kami tetap tinggal di rumah saudara," katanya. (MSR/H009)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012