Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta dalam keterangan tertulis, Sabtu, mengatakan gelaran tersebut adalah bagian penting dalam mencapai tujuan dari DBON.
"Kemenpora mengapresiasi dukungan Aice Grup terhadap Festival Usia Dini di Bengkulu. Kami meyakini upaya bersama pemerintah pusat dan daerah bersama pemangku kepentingan dan dunia usaha seperti ini akan mengakselerasi pelaksanaan DBON dari hulu ke hilir," kata Isnanta.
Baca juga: Sukses gunakan anggaran terbatas, Menpora diapresiasi Komisi X
Lahirnya DBON, lanjut Isnanta, makin membuka peluang sinergi besar nasional dalam memajukan olahraga nasional. Langkah bersama semua anak bangsa dalam meningkatkan budaya olahraga di masyarakat sangat sejalan dengan upaya meningkatkan kapasitas, sinergitas, dan produktivitas olahraga prestasi nasional.
Dengan adanya koalisi besar yang dibangun bersama pemangku kepentingan nasional dan lokal bersama dunia usaha akan turut menyokong komunikasi publik untuk memajukan perekonomian nasional berbasis olahraga.
Adapun Festival Olahraga Usia Dini 2022 yang berlangsung di Bengkulu pada 8-9 Juni, melibatkan sekitar 500 anak dari 50 Taman Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) dari berbagai Kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu.
Baca juga: Komisi X minta Menpora tingkatkan penerapan DBON usai sukses SEA Games
"Festival Olahraga Usia Dini 2022 bertujuan untuk meningkatkan aktivitas gerak anak sejak dini. Anak usia nol hingga empat tahun menjadi tahap pertama dan krusial dalam perkembangan hidup anak. Usia empat hingga tujuh tahun menjadi tahap keduanya," kata Isnanta menambahkan.
Semua aspek perkembangan anak, kognitif, afektif dan psikomotorik perlu dibangun secara seimbang. Kurang bergerak dan cenderung bermain game di gadget akan membatasi perkembangan anak hanya pada aspek kognitif.
Brand Manager sekaligus Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong juga mengatakan pihaknya sangat mendukung implementasi DBON sebagai fondasi dasar bagi pembangunan olahraga anak bangsa, terutama di kalangan anak-anak.
Menurutnya, konsistensi dan gotong royong semua pemangku kepentingan dari hulu hingga hilir akan membuat target Indonesia Emas 2045 jadi relevan dan dapat dicapai lebih cepat.
"Semangat kerja sama dan gotong royong yang diinisiasi oleh Kemenpora dan stakeholders olahraga di Bengkulu dan seluruh Indonesia ini sejalan dengan visi kami dalam memberikan keceriaan dari es krim bermutu bagi semua," ujar Sylvana.
Baca juga: Menakar sistem penjaringan atlet nasional
Baca juga: Kemenpora dukung panjat tebing pelatnas tanpa henti tatap Olimpiade
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022