• Beranda
  • Berita
  • Lima rumah di Lebak rusak berat akibat pergerakan tanah

Lima rumah di Lebak rusak berat akibat pergerakan tanah

11 Juni 2022 16:49 WIB
Lima rumah di Lebak rusak berat akibat pergerakan tanah
Rumah warga Kebon Kelapa Rt05/01 Desa Cilangkap Kecamatan Kalanganyar Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rusak berat akibat pergerakan tanah, Jumat (10/6) pukul 18.30 WIB, setelah dilanda curah hujan yang cenderung meningkat. ANTARA/Mansyur.
Lima rumah warga Kebon Kelapa RT 05/01 Desa Cilangkap Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, rusak berat akibat pergerakan tanah, Jumat (10/6) pukul 18.30 WIB setelah dilanda curah hujan di daerah itu yang cenderung meningkat.
 
"Beruntung, keluarga selamat dan tidak ada korban jiwa maupun luka-luka," kata Udin (60) warga Kalanganyar Kabupaten Lebak, Sabtu.
 
Kondisi rumah miliknya bagian depan roboh dan sudah tidak bisa ditempati dan kini keluarga mengungsi ke rumah keluarga.
 
Peristiwa musibah itu sebelumnya sudah diprediksi, sehingga anggota keluarga mengosongkan rumah, karena khawatir terdampak pergerakan tanah.

Baca juga: BPBD DKI catat 10 wilayah di Jaksel-Jaktim berpotensi pergerakan tanah

Baca juga: 48 keluarga terdampak tanah bergerak di Lebak dapat dana tunggu hunian
 
Apalagi, curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Pada Januari 2022 lalu rumah milik anaknya juga roboh akibat tanah bergerak.
 
"Kami berharap pemerintah daerah dapat membantu untuk kembali membangun rumah yang roboh itu," katanya menjelaskan.
 
Begitu juga warga lainnya, Ana (55) mengatakan dirinya dan keluarga kini mengungsi ke rumah saudara setelah rumah miliknya rusak berat.
 
Dirinya dan keluarga selamat dari bencana pergerakan tanah.
 
"Kami spontan ketika mendengar suara keras langsung menyelamatkan diri dan keluarga dengan berlarian ke belakang rumah, sehingga terhindar dari kecelakaan," katanya menjelaskan.
 
Kepala Desa Cilangkap Kabupaten Lebak Yadi mengatakan jumlah rumah yang terdampak pergerakan tanah tercatat lima rumah rusak berat dan 30 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya.
 
Selain itu ruas jalan yang menghubungkan antardesa sepanjang 60 meter ambles dengan ketinggian dua meter. Saat ini, ruas jalan tersebut tidak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun roda dua.
 
"Kami mengapresiasi warganya sudah dikunjungi oleh instansi terkait dan rencananya, Ahad (12/6) besok, dilakukan perbaikan ruas jalan itu," katanya menjelaskan.
 
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama mengatakan pihaknya akan melaporkan kejadian bencana alam itu kepada Bupati Iti Octavia Jayabaya untuk menindaklanjuti bencana alam itu.
 
"Kami secara teknis menunggu jawaban pemerintah daerah dan diharapkan mereka bisa direlokasi untuk pembangunan hunian tetap,"  katanya.*
 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022