"Saya akan cari komunitasnya dan bagaimana empat pilar bisa diselenggarakan dengan mereka," katanya usai mengisi Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika melalui daring di Panti Marhaen Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu.
Menanggapi keberadaan Khilafatul Muslimin yang di antaranya ditemukan di Solo Raya, menurut dia, ada yang menganggap bahwa organisasi tersebut merupakan lanjutan dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Baca juga: Wamenag: Khilafatul Muslimin ancam keselamatan negara
Meski sesuai dengan undang-undang (UU) berserikat dan berkumpul adalah hak warga negara untuk berorganisasi, namun tujuannya harus memperkuat aspek kebangsaan dan kesatuan Indonesia.
"Yang saya baca kencenderungannya (Khilafatul Muslimin) ada suatu keinginan berkumpul dan ada keinginan mengubah ideologi Pancasila dengan khilafah," katanya.
Terkait hal itu, ia memilih untuk menyerahkan persoalan tersebut kepada pihak kepolisian.
"Saya serahkan kepada aparat untuk mencermati berbagai organisasi, apakah betul ini merupakan organisasi seperti itu. Kami tidak sepakat (jika benar) mengubah Pancasila dengan ideologi komunis," katanya.
Baca juga: Polisi: Aminuddin sosialisasikan paham khilafah untuk dirikan negara
Meski setuju organisasi tersebut dibubarkan, ia mengajak seluruh masyarakat untuk menerima kembali dan menyadarkan umat Khilafatul Muslimin dalam kehidupan bermasyarakat.
"Disadarkan sebagai warga bangsa. Organisasinya dibubarkan, umatnya harus diterima kembali dan disadarkan. Termasuk PDIP sanggup menerima mereka, menyadarkan mereka sebagai warga untuk ber-Pancasila dalam kehidupan sosial," kata politikus asal PDI Perjuangan ini.
Sementara itu, pada kegiatan sosialisasi tersebut ia mengajak para pengurus DPC PDI Perjuangan Boyolali untuk memahami ideologi Pancasila adalah ideologi yang menyatukan.
"Pancasila tidak bertentangan dengan agama, ini pemahaman yang paling pas, paling benar," katanya.
Baca juga: Polri: Kelompok Khilafatul Muslimin sebar pamflet berpotensi makar
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022