Ketua panitia pelaksana ASEAN Para Games (INASPOC) Gibran Rakabuming menyebut logo tersebut mampu menggambarkan kombinasi atas segala aspek yang mewakili semangat perjuangan.
"Juga menggambarkan kekuatan dalam mewujudkan terselenggaranya pesta olahraga Asia Tenggara untuk atlet-atlet penyandang disabilitas di tahun 2022 ini," kata Gibran dalam keterangan pers yang diterima di Solo, Sabtu.
Peletakkan keris dalam logo tersebut misalnya disebut Gibran sebagai perlambang tepat bagi kewibawaan para atlet paralimpiade di dunia dan khususnya ASEAN Para Games 2022.
Baca juga: Menko PMK cek kesiapan "venue" ASEAN Para Games 2022
Gibran juga menyebut ASEAN Para Games 2022 menggambarkan peranan aktif, pengharapan, dan keseimbangan serta tekad bulat untuk tumbuh dan senantiasa lebih baik di setiap babaknya.
"Sama seperti pohon yang terus tumbuh dan berguna, menjadi harapan yang akan membawa dampak positif bagi kehidupan bahkan setelah dunia harus menghadapi pandemi COVID-19 selama dua tahun terakhir," katanya.
Selain logo, tim kreatif ASEAN Para Games 2022 juga meluncurkan Rajamala sebagai maskot pesta paralimpiade ke-11 tingkat Asia Tenggara tersebut.
Rajamala diambil dari salah satu pusaka Keraton Surakarta, Canthik Kapal Kyai Rajamala, yang dikenal tiada tanding serta disimbolkan sebagai keluatan untuk menolak bala atau aura negatif.
ASEAN Para Games 2022 dijadwalkan berlangsung pada 30 Juli-6 Agustus nanti diikuti 1.648 atlet dan 661 ofisial dari 11 negara ASEAN yang bakal bertanding dalam 14 cabang olahraga yakni blind judo, para badminton, para table tennis, para chess, para archery, para atletik, boccia, para powerlifting, para swimming, wheelchair tennis, wheelchair basketball, goalball, CP football, dan sitting volleyball.
Selain di Solo, ASEAN Para Games 2022 juga akan menggunakan beberapa arena di Kota Semarang, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Menpora sampaikan empat poin penting persiapan ASEAN Para Games 2022
Baca juga: 2.309 peserta dari 11 negara ikuti APG 2022 di Jateng
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022