Final ini adalah yang ke-70 dalam karier Murray dan yang kedua tahun ini setelah menjadi runner-up di Sydney pada Januari. Petenis berusia 35 tahun itu akan menghadapi unggulan kedua Matteo Berrettini yang memainkan final tur pertamanya musim ini.
Laga ini diwarnai sejumlah reli menghibur pada set pembuka, sementara Kyrgios membuat penonton berdecak kagum oleh servis uniknya.
Kedua petenis sama kuat pada set pertama sampai terjadi tiebreak manakala Kyrgios menyangkut net pada beberapa poin berturut -turut dan Murray akhirnya menyegel set ini dengan servisnya.
Baca juga: Murray kalahkan Tsitsipas untuk melaju ke semifinal Stuttgart
"Saya agak lebih solid saat tiebreak, saya membuat banyak pengembalian dan meraba dia selama tiebreak," kata Murray seperti dikutip Reuters.
"Jelas, pada set kedua Nick masih sangat kecewa oleh akhir set pertama dan saya tidak perlu bekerja sekeras set pertama yang berkualitas tinggi."
Kyrgios yang frustrasi mematahkan raketnya karena marah dan mendapatkan penalti poin setelah kehilangan set pertama dan dia masih marah ketika set kedua berlangsung akibat kesalahan ganda yang membuat Murray memaksa break untuk pertama kalinya dalam laga ini.
Petenis Australia yang terus-terusan mengeluhkan wasit itu kemudian dijatuhi penalti sampai kemudian menolak meneruskan bermain dengan tetap duduk di kursinya sampai supervisor pertandingan membujuk dia agar menyelesaikan pertandingan.
Baca juga: Murray akan bertemu Tsitsipas di perempat final Stuttgart
Tetapi pada saat itu Kyrgios sudah kehilangan fokusnya dan membuat banyak kesalahan ketika Murray dengan cepat menuntaskan set kedua dan menyegel tempat final ketika bola pengembalian petenis Australia tak melewati net.
"Anda selalu bertempur melawan diri sendiri dan juga lawan, itu salah satu hal yang sulit dari olahraga perseorangan," tambah Murray yang belum kehilangan satu set pun dalam turnamen ini.
"Tapi ya, dia jelas sangat frustrasi pada set kedua dan itu membuat jauh lebih mudah bagi saya," pungkas petenis Inggris ini.
Baca juga: Berrettini berjuang keras untuk melaju ke final Stuttgart
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2022