• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Gempa M5,2 di Trenggalek tidak berpotensi tsunami

BMKG: Gempa M5,2 di Trenggalek tidak berpotensi tsunami

12 Juni 2022 11:08 WIB
BMKG: Gempa M5,2 di Trenggalek tidak berpotensi tsunami
Seismograf mencatat getaran gempa bumi. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa bumi dengan magnitudo M5,2 di wilayah Pantai Selatan Trenggalek, Jawa Timur, Minggu pagi, tidak berpotensi tsunami.

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Bambang, melalui siaran pers BMKG, Jakarta, Minggu.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,60° LS, 111,41° BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 23 KM arah selatan Munjungan, Trenggalek, Jawa Timur, pada kedalaman 103 KM.

Pihaknya menyebut gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser oblique atau strike-slip oblique," ujarnya.

Gempa tersebut dirasakan di Jawa Timur dan sebagian Yogyakarta dan Jawa Tengah yakni di daerah Kulon Progo, Bantul, Wonogiri, Gunungkidul, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dengan skala intensitas II-III MMI, artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, getaran terasa seakan akan truk berlalu.

Sementara di Lumajang, Madiun dan Kepanjen dirasakan dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Bambang.

Pihaknya pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan menjauh dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Selain itu, sebelum kembali ke dalam rumah, masyarakat diminta untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022