"Gelombang sedang (1,25-2,5 meter) dan tinggi (2,5-4 meter) berpotensi melanda sebagian besar perairan di NTT sehingga perlu diwaspadai operator kapal maupun para nelayan," kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang BMKG Syaeful Hadi di Kupang, Senin.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkiraan cuaca di perairan laut NTT selama tiga hari (14-16 Juni) ke depan.
Baca juga: BMKG gandeng JICA kembangkan sistem peringatan dini gempa dan tsunami
Ia menyebutkan perairan laut yang berpotensi gelombang sedang di antaranya Selat Sumba bagian timur, Laut Sawu bagian utara, Selat Alor-Pantar, dan perairan utara Kupang-Rote.
Sedangkan yang berpotensi dilanda gelombang tinggi yaitu Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan Sumba-Sabu, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Kupang-Rote, dan Samudra Hindia selatan Kupang-Rote.
Sementara dua titik wilayah perairan laut lain berpotensi terjadi gelombang rendah (0,5-1,5 meter) yaitu perairan utara Flores dan Selat Flores-Lamakera.
Baca juga: Menhub minta BMKG tingkatkan kecepatan dan akurasi informasi cuaca
Syaeful Hadi mengatakan potensi gelombang tinggi ini perlu diwaspadai karena berisiko tinggi terhadap pelayaran kapal feri, kapal tongkang, serta kapal atau perahu nelayan.
Untuk itu, kata dia, para operator kapal maupun nelayan perlu mencermati secara baik potensi gelombang tinggi untuk keamanan dan kelancaran pelayaran.
Ia menambahkan, selain itu kondisi sinoptik menunjukkan umumnya angin bertiup dari arah Timur Laut ke Tenggara dengan kecepatan 2-6 Skala Beaufort.
Baca juga: BPBD minta masyarakat waspada banjir pesisir hingga 17 Juni 2022
Syaeful Hadi mengimbau masyarakat agar terus memantau perkembangan informasi cuaca di wilayah perairan untuk menyiapkan rencana pelayaran yang aman dan lancar.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022