• Beranda
  • Berita
  • BPBD Mataram ingatkan nelayan dampak potensi gelombang tinggi

BPBD Mataram ingatkan nelayan dampak potensi gelombang tinggi

13 Juni 2022 17:03 WIB
BPBD Mataram ingatkan nelayan dampak potensi gelombang tinggi
Ilustrasi: kondisi pesisir pantai di kampung nelayan Pondok Perasi Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat. (Foto: ANTARA/Nirkomala)

Prediksi BMKG itu tetap menjadi atensi kita dan nelayan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan nelayan terhadap prediksi BMKG dampak potensi gelombang tinggi hingga enam meter di perairan Selat Lombok bagian selatan dan utara pada 12-16 Juni dan 12-16 Juli 2022.

"Perairan Kota Mataram berada di tengah-tengah Selat Lombok bagian selatan dan utara, sehingga kita juga harus tetap waspada dan prediksi BMKG itu tetap menjadi atensi kita dan nelayan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor di Mataram, Senin.

Hal itu disampaikan menyikapi prediksi BMKG yang menyebutkan potensi gelombang tinggi hingga enam meter di perairan Selat Lombok bagian selatan dan utara pada 12-16 Juni dan 12-16 Juli 2022.

Alasannya, karena pada tanggal itu bulan akan berada di titik terdekat dengan bumi sehingga ketinggian gelombang maksimal bisa mencapai enam meter. Karena itu harus diwaspadai dan nelayan disarankan tidak melaut pada tanggal tersebut.

Namun untuk perairan di Kota Mataram, kata Mahfuddin, sejauh ini ketinggian gelombang masih normal yakni sekitar setengah meter hingga satu setengah meter.

"Meskipun prediksi BMKG itu belum berdampak di perairan kita, tapi kami tetap menyampaikan dan mengimbau nelayan agar waspada," katanya.

Dikatakannya, untuk antisipasi berbagai bencana BPBD Mataram tetap menyiagakan petugas di posko bencana di Jalan Lingkar Selatan, selain itu tim reaksi cepat (TRC) BPBD juga aktif melakukan pemantauan potensi bencana di sepanjang sembilan kilometer pantai Mataram, serta beberapa aliran sungai yang melintasi Kota Mataram.

"Alhamdulillah, sejauh ini dampak perubahan iklim cuaca kemarau basah belum berdampak dan kondisi masih aman terkendali," katanya.

Di sisi lain, dia juga mengimbau masyarakat waspada pada potensi bencana kebakaran dengan memastikan properti atau barang rumah tangga yang mudah terbakar aman saat ditinggal keluar rumah.

"Jika mau keluar rumah, pastikan kompor dalam kondisi mati dan alat-alat rumah tangga lainnya yang mudah terbakar harus menjadi atensi sebelum meninggalkan rumah," katanya lagi.

Baca juga: Waspadai tinggi gelombang di Selat Lombok hingga dua meter lebih

Baca juga: Gelombang selat Bali-Lombok 2,5-4m, kapal kecil diimbau tidak melaut

Baca juga: BMKG: gelombang tinggi terjang perairan Lombok

Pewarta: Nirkomala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022