"Jangan sampai generasi muda ini terputus dari sejarah. Semoga ini bisa jadi pengingat sejarah pada generasi muda," ujarnya di Gedung Sarinah, Jakarta, Senin.
Hari ini, Menteri Erick mengundang Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri untuk meninjau Gedung Sarinah yang baru rampung direnovasi oleh Kementerian BUMN.
Mereka berkeliling selama hampir tiga jam berada di Sarinah, mengelilingi tiap spot lantai, hingga makan di restoran paviliun yang ada di pusat perbelanjaan tersebut.
Saat melihat relief peninggalan Presiden Pertama Sukarno di lantai dasar, Megawati berbincang cukup lama dengan Erick Thohir. Beberapa kali Mega menunjuk ke arah relief sambil berbicara.
Baca juga: Megawati berpesan agar pelaku UMKM dilibatkan di gedung Sarinah
Tak hanya itu, Mega tampak sumringah ketika berfoto dengan relief yang berisi kisah seorang petani bernama Marhaen itu.
Menurut Mega, relief tersebut adalah peninggalan sejarah dan seni yang amat penting bagi Indonesia. Oleh karena itu, dia bersyukur dengan hadirnya peninggalan Bung Karno yang kini dapat dinikmati oleh generasi muda yang mengunjungi Sarinah.
"Menurut saya dari sisi seni itu luar biasa sekali karena mungkin anak muda sekarang mungkin belum mengetahui. Jadi dari sisi makna itu bukan main, Indonesia ini punya seniman yang sebetulnya maestro," ujar Megawati.
Berdasarkan catatan sejarah, Gedung Sarinah pernah direnovasi usai mengalami kebakaran pada tahun 1984, yang pada akhirnya façade tower gedung dan podium tersebut ditutup aluminium, tangga terbuka diberi atap, dan tambahan setempat satu lantai pada area podium.
Baca juga: Menkop dorong UMKM manfaatkan Gedung Sarinah sebagai tempat promosi
Sebagai pusat perbelanjaan sekaligus pencakar langit pertama di Jakarta, bahkan Indonesia, Gedung Sarinah mencerminkan nilai luhur yang diusung oleh pencetusnya Presiden Soekarno.
Renovasi terbaru Gedung Sarinah rampung pada Maret 2022 lalu. Gedung ini nantinya akan difokuskan untuk mendukung UMKM dan mengembangkan produk-produk lokal, sehingga diharapkan dapat menjadi bagian etalase merek lokal Indonesia kepada dunia.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022