Sekretaris Daker Madinah Abdillah MT mengatakan bahwa tak sembarang orang bisa mengambil barang yang tertinggal di Masjid Nabawi. Petugas harus memiliki surat khusus dan penanda jika akan mengurus barang yang tertinggal.
"Jika tidak ada surat resmi menjadi petugas yang khusus mengamankan barang-barang tanpa pemilik, bisa diamankan oleh pihak keamanan Arab Saudi. Dikira telah mencuri barang milik orang lain," kata Abdillah dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Menurutnya, saat ini penugasan tersebut baru diberikan kepada petugas perempuan untuk mengurus barang-barang jamaah perempuan yang tertinggal di Masjid Nabawi.
Baca juga: Calon haji Kota Tangerang tersisa 2 kloter yang belum berangkat
Baca juga: JCH termuda di Sulsel dari kabupaten Sinjai
Ia mengimbau kepada jamaah calon haji Indonesia yang barangnya tertinggal di Nabawi, bisa langsung melapor ke petugas terdekat. Nantinya, laporan tersebut akan diteruskan ke petugas di sektor khusus Nabawi yang ada di pintu pagar 333.
"Sektor khusus Nabawi itulah nantinya yang akan koordinasi dengan pihak keamanan Masjid Nabawi," kata dia.
Sebelumnya, petugas haji Indonesia masih sering menemukan jamaah calon haji yang tidak tahu atau tersesat saat akan kembali pulang ke hotel/pemondokan, selepas melaksanakan berbagai aktivitas seperti shalat di Masjid Nabawi.
Sebagian besar jamaah yang lupa arah pulang karena tidak membawa kartu nama hotel yang sudah dibagikan. Padahal, kartu nama hotel itu bisa menjadi sarana untuk bertanya kepada petugas yang ada di sekitaran Masjid Nabawi.
"Mereka kebanyakan jamaah yang belum pernah umrah atau berhaji. Mereka biasanya tidak memperhatikan orientasi arah khususnya terkait pintu di Masjid Nabawi," kata Abdillah.*
Baca juga: Petugas haji sering temukan jamaah yang tak tahu arah pulang
Baca juga: Belum ada laporan jamaah haji Indonesia di Mekkah yang sakit
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022