• Beranda
  • Berita
  • BMKG: Waspadai angin kencang berpeluang terjang lima pulau di NTT

BMKG: Waspadai angin kencang berpeluang terjang lima pulau di NTT

14 Juni 2022 15:25 WIB
BMKG: Waspadai angin kencang berpeluang terjang lima pulau di NTT
Ilustrasi - Pohon tumbang akibat angin kencang yang melanda wilayah Kota Kupang, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)

Embusan angin yang lebih dingin dan kencang sering dirasakan oleh masyarakat

Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi angin kencang yang berpeluang menerjang wilayah lima pulau di Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa hari ke depan.

"Angin kencang dengan potensi bisa mencapai di atas 20 knot atau lebih dari 35 km/jam berpeluang melanda Pulau Timor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Alor, dan Pulau Sumba," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono Abadi di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini potensi cuaca di wilayah NTT selama tiga hari (14-16 Juni) ke depan.

Agung menjelaskan NTT yang sudah memasuki musim kemarau selalu identik atau kadang disertai dengan hembusan angin yang lebih kencang.

Hal ini disebabkan karena posisi geografis wilayah NTT yang berada dekat Australia atau Bumi Belahan Selatan (BBS) yang banyak terbentuk daerah-daerah bertekanan udara tinggi.

Baca juga: BMKG: Waspadai hujan-petir berpeluang melanda NTT tiga hari ke depan

Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang bersifat kering di empat wilayah NTT


Wilayah NTT terutama di Pulau Timor, Rote, Sabu, dan Sumba akan lebih sering menerima tarikan masa udara dari BBS menuju Bumi Belahan Utara (BBU) tanpa hambatan.

"Sehingga embusan angin yang lebih dingin dan kencang sering dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah tersebut," katanya.

Agung mengimbau masyarakat agar mewaspadai potensi dampak angin kencang berupa tumbangnya pohon, baliho, tiang dan sebagainya yang dapat mengancam keselamatan warga di sekitar.

Selain itu dampak lain dari angin kencang yang sifatnya kering juga dapat membuat semakin meluasnya area kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Para petani yang akan membuka atau membersihkan lahan perlu lebih waspada. Lahan yang akan dibersihkan dengan cara dibakar, kata dia harus terkontrol untuk mencegah terjadinya karhutla.

Selain itu perilaku masyarakat yang sering membuang puntung rokok secara sembarangan juga harus dihindari karena dapat memicu munculnya titik api yang tidak terkontrol dan menyebabkan kebakaran yang meluas.

Baca juga: BMKG: Waspadai dampak bekas Siklon Tropis Anika menguat di NTT

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi hujan dan angin di Pulau Flores bagian barat

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022