Dalam kegiatan bertajuk "Reresik Candi Borobudur" tersebut para pegawai BKB membersihkan candi secara manual, antara lain dengan menyikat batu candi untuk menghilangkan kotoran atau lumut dan melakukan penyemprotan dengan air.
Kepala Balai Konservasi Borobudur (BKB) Wiwit Kasiyati mengatakan pembersihan tersebut harus dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi kerusakan.
"Kalau tidak dibersihkan nanti tingkat kerusakannya bisa lebih parah dan kami mempunyai tanggung jawab luar biasa. Kami harus menjaga dan merawat batu Candi Borobudur," katanya.
Baca juga: Ketika isu perlindungan mencuat di monumen warisan dunia Borobudur
Ia menyampaikan hal tersebut sudah menjadi tugas BKB sehingga selalu berupaya meminimalkan tingkat kerusakan, antara lain nanti pengunjung kalau sudah boleh naik ke struktur candi harus memakai alas kaki khusus, yaitu sandal upanat yang merupakan produk masyarakat Borobudur.
Wiwit menuturkan setiap tahun selalu memperingati Hari Purbakala.
"Substansi ruhnya memperingati cagar budaya tetap diselenggarakan terus sampai sekarang dan kami melakukan berbagai kegiatan," katanya.
Ia menyebutkan pada 6-11 Juni 2022 BKB melakukan kegiatan workshop aktualisasi nilai relief Candi Borobudur melalui seni kriya. Ada berbagai kegiatan, antara lain membatik, belajar mengukir, dan memahat. *
Baca juga: Pemerintah putuskan tidak ada kenaikan tarif masuk Candi Borobudur
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022