KBRI evakuasi WNI ABK terlantar di China

22 Januari 2012 12:24 WIB
KBRI evakuasi WNI ABK terlantar di China
Duta Besar RI untuk China Enni Cotan memberikan dukungn kepada para ABK Dayang 11, di Ruang serbaguna KBRI Beijing 20 Januari 2012. (kemlu.go.id/beijing)
Jakarta (ANTARA News) - Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing, China, pada Jumat (20/1) mengevakuasi 10 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) di Dalian, Provinsi Liaoning, China.

Dalam siaran pers KBRI untuk China yang diterima ANTARA di Jakarta, Ahad, para ABK tersebut diselamatkan dari kapal ikan `Dayang 16` di Dalian. Mereka kemudian diterbangkan ke Beijing, setelah pihak KBRI berhasil meyakinkan perusahaan.

Para ABK mengaku diperlakukan tidak manusia sejak menginjakkan kaki di kapal ikan "Dayang 11", pada Oktober 2011. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia diberangkatkan dari Jakarta menuju Dalian, untuk kemudian dipekerjakan sebagai ABK di kapal-kapal berbendera China di perairan internasional, Samudera Pasifik.

ABK juga mengatakan selama 40 hari perjalanan menuju Samudera Pasifik, mereka tidak diberikan akomodasi yang layak untuk bertahan pada cuaca musim dingin.

Begitu juga konsumsi tidak sesuai dengan kontrak kerja, serta mendapatkan tekanan psikologis dan ancaman fisik. Hingga mereka kemudian menolak untuk bekerja dan minta dipulangkan ke Indonesia.

Namun perusahaan malah membawa para ABK kembali ke Dalian dan menyandera mereka. Para ABK diwajibkan membayar atau sekitar 10.000 Yuan Rp14 juta per-orang.

Uang tersebut sebagai biaya pemulangan, pengurusan izin keluar, biaya agen dan ganti rugi pada perusahaan, karena para ABK telah menandatangani perjanjian kerja untuk jangka waktu dua tahun terhitung September 2011.

Para ABK tersebut adalah Pajar Subhan (Jakarta), Dionisius Doni (Kalbar), Ilham Abdullah (Makassar), Robi (Makassar), Ahmad Bahri (Jakarta), Riky Suseno (Lamongan), Arifin Sakri (Bojonegoro), Akbar (Makassar), Cecep Hasim (Jakarta) dan Patroni (Jakarta).

ABK yang berhasil diselamatkan itu untuk sementara ditampung di aula serbaguna KBRI Beijing, yang disulap menjadi ruang penampungan sementara. Mereka akan dipulangkan ke Tanah Air dengan pesawat Garuda Indonesia (GA) 891 pada Ahad (22/1).

(I025/A011)


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012