Pebulu tangkis Spanyol Carolina Marin mengaku senang akhirnya bisa kembali bertanding di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, setelah dua tahun stadion ini sunyi tanpa turnamen apapun akibat pandemi COVID-19.
“Saya sangat senang bermain di Istora lagi. Saya juga senang pada akhirnya kita dapat menghadirkan penonton di stadion. Turnamen di Istora adalah salah satu turnamen favorit saya,” ucap Marin kepada awak media di Jakarta, Selasa.
Istora yang menjadi favorit Marin kini kembali meriah saat Indonesia menjadi tuan rumah turnamen super series BWF, Indonesia Masters (Super 500) dan Indonesia Open (Super 1000). Pada edisi tahun lalu, kedua ajang tersebut tetap berlangsung, tetapi digelar secara tertutup di Bali.
Meski masih belum sembuh total dari cedera anterior cruciate ligament (ACL) yang dideritanya, Marin kembali ke Istora untuk berlaga dalam Indonesia Open 2022. Pebulu tangkis peringkat lima dunia itu mengawali turnamen level Super 1000 itu dengan menang 21-17, 21-17 atas wakil Denmark Julie Dawll Jakobsen,
“Saya tahu saya punya banyak penggemar di sini dan mereka mendukung saya. Ketika mereka meneriakkan nama Anda ketika sedang bertanding di lapangan itu terasa luar biasa, tidak bisa saya gambarkan perasaannya,” katanya melanjutkan.
Meski belum pulih, Marin merasa beruntung masih bisa bermain dalam sejumlah turnamen. Namun dia mengaku tidak mau berharap banyak dan hanya ingin menikmati tiap pertandingan.
“Rasanya sangat berat apabila Anda mendapat cedera terlalu serius. Tapi ini lah kehidupan. Saya beruntung masih bisa bermain dan bisa di sini mencoba untuk bertarung,” ucap peraih emas Olimpiade 2016 Rio itu.
Baca juga: Cedera belum pulih, Carolina Marin tak berekspektasi di Indonesia Open
Baca juga: Carolina Marin alami cedera ACL dua bulan jelang Olimpiade Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022