• Beranda
  • Berita
  • Transaksi QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen

Transaksi QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen

14 Juni 2022 20:58 WIB
Transaksi QRIS di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen
Pengunjung melakukan pengisian TapCash BNI saat menghadiri perhelatan musik BNI Java Jazz Festival 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (29/5/2022). BNI mempersiapkan semua tenan serta mitra pendukung acara BNI Java Jazz Festival dengan berbagai jenis pembayaran digital agar lebih banyak transaksi diakomodasi tanpa banyak kontak fisik sekaligus momentum untuk meningkatkan literasi transaksi keuangan digital masyarakat. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

Kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang

Transaksi nontunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di BNI Java Jazz Festival 2022 meningkat 21,9 persen mencapai Rp5,7 miliar dari transaksi ajang yang sama pada 2020.

Corporate Secretary BNI Mucharom sempat mengatakan bahwa peningkatan transaksi digital selama perhelatan musik Jazz terjadi pada semua produk.

"Kami puas dengan telah selesainya BNI Java Jazz 2022, kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang. Raihan kinerja transaksi ini juga menjadi modal BNI untuk mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal kedua tahun ini," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa di perhelatan gelaran jazz tersebut transaksi uang elektronik BNI Tapcash naik 12,9 persen, sementara untuk kartu debit mengalami kenaikan transaksi 53 persen, dan kartu kredit naik 53,4 persen.​​​​​​

Mucharom melanjutkan BNI tak hanya sekadar menyiapkan channel-channel digital, tetapi juga memperkuat sistem bank end teknologi informasinya yang dinilai turut mendorong gelembung transaksi pada gelaran acara sehingga dapat berjalan dengan smooth.

Di luar itu, kata dia, ekosistem pembayaran pada acara konser didorong untuk menggunakan transaksi digital yang disertai dengan berbagai promo dan program atensi menarik.

"Dengan kombinasi sistem operasional serta program atensi yang tepat itu membuat BNI sebagai salah satu pioner digital banking mampu menjawab semua kebutuhan transaksi dengan sangat smooth," tandasnya.

Adapun secara keseluruhan di Indonesia metode pembayaran melalui QRIS meningkat hingga 417,6 persen setelah pandemi COVID-19.

Ketua Komite 2 Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) Abraham Josef Adriaansz mengatakan bahwa volume transaksi QRIS meningkat karena memberikan kenyamanan pada nasabah dan dana bisa bersumber dari berbagai instrumen, mulai dari UE server-based, debit, kartu kredit, dan lain-lain.

"Sehingga, volume setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai," katanya dalam keterangan resminya.

Ia pun menyoroti naiknya volume transaksi QRIS BNI yang terjadi seiring dengan upaya BNI yang melakukan penyeragaman inovasi untuk mendukung standar penggunaan QRIS, sehingga mendapat sambutan positif serta apresiasi dari masyarakat.

"Tentu, BNI sudah memanfaatkan standar QRIS dan keragaman sumber dana dengan inovasi BNI sehingga sambutan masyarakat sangat antusias," terangnya.

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022