Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan menyatakan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut mencapai 757 kasus sejak Januari hingga Juni 2022.kasus DBD tahun ini bertambah
Kepala Seksi P2P Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan, Fitria Ramdhita saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa malam, menuturkan terjadi penambahan 30 kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan dalam kurun waktu 2-8 Juni 2022.
Baca juga: Kasus DBD di Jakarta Selatan pada 2021 turun dibanding 2020
Fitria mengungkapkan penderita DBD di Jakarta Selatan mencapai 727 orang pada 2 Juni 2022, namun meningkat 30 orang selama enam hari atau 8 Juni 2022.
Fitria menyebutkan kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan pada pertengahan 2022 juga meningkat dibandingkan jumlah total selama 2021 yang mencapai 775 kasus.
"Dibandingkan tahun 2021, kasus DBD tahun ini bertambah. Jumlah di akhir tahun 2021 sebesar 775 kasus. Sementara di pertengahan tahun 2022 ini sudah mencapai 757," kata Fitria.
Fitria menjelaskan bahwa kasus DBD yang disebabkan nyamuk "Aedes aegypti" tersebut menjangkit segala usia mulai kurang dari anak umur setahun hingga orang lanjut usia.
Berdasarkan data kelompok usia penderita DBD di Jakarta Selatan hingga dengan 8 Juni 2022, yaitu umur kurang dari satu tahun sebanyak 10 orang, umur 1 - 4 tahun (66 orang), umur 5-14 tahun (313 orang), umur 15-44 tahun (306 orang), dan umur lebih dari 45 tahun (62 orang).
Baca juga: Dua bulan, terjadi 165 kasus DBD di Jakarta Selatan
Meski begitu, Fitria menyatakan banyak pasien DBD yang sudah sembuh sudah pulih usai menjalani perawatan di rumah sakit.
"Banyak pasien yang sudah sembuh, karena data 757 tersebut adalah data kasus kumulatif dari bulan Januari sampai 8 Juni 2022," ujarnya.
Untuk pencegahan penyakit DBD, Fitria mengingatkan warga memperhatikan tempat penampungan air yang biasa menjadi perkembangbiakan nyamuk seperti bak mandi/ember, ban bekas, pelepah daun yang menampung air, tatakan pot tanaman, tatakan dispenser, dan sebagainya.
Sebagai tambahan, Fitria mengimbau masyarakat melakukan gerakan "3M" plus, yakni Menguras, Menutup, dan Mengubur.
Baca juga: Jakarta Selatan waspadai penyakit musim hujan
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022