Kekalahan petarung yang berjuluk Papua Badboy pada laga kedua itu membuat kedudukan sama kuat 1-1 setelah pada laga perdana, Adrian Mattheis mampu menang TKO atas mantan juara dunia divisi strawweight ONE Champioship itu.
"Dengan hasil di laga kedua ini, kedudukan masih satu sama. Maunya saya ada laga ketiga biar tahu siapa yang menang, toh. Itu baru kita tahu siapa yang paling jago,” kata Adrian Mattheis dalam keterangan resminya, Rabu.
Pada laga kedua, Adrian Mattheis mengaku kecolongan dan tidak sigap melepaskan kaki kirinya dari cengkeraman Silva, padahal satu kaki lainnya sudah lolos dan siap mengajak petarung asal Brazil itu kembali adu baku hantam dalam posisi berdiri.
Baca juga: Adrian Mattheis harus akui kehebatan Alex Silva di laga ONE 158
Jika dalam laga tersebut kembali menang atas Silva, Adrian berpeluang menembus peringkat lima besar. Bagaimanapun, sang lawan adalah mantan juara dunia divisi strawweight ONE Champioship yang masih sangat disegani meski telah berusia 39 tahun.
Adrian tak patah semangat dengan mengaku akan terus berjuang demi mengharumkan Indonesia sebagai atlet pertama yang bisa menembus rangking dan menantang pemilik sabuk saat ini, Joshua Pacio.
“Kalau kalah orang tidak perlu tahu alasan, tapi mereka tidak tahu kita punya perjuangan sampai situ bagaimana. Jadi apa yang orang lihat tidak seperti apa yang saya rasakan. Saya punya perjuangan hanya mau bikin orang bangga, kau tidak perlu tahu saya punya susah,” pungkas petarung yang besar di Sorong, Papua Barat ini.
Selanjutnya, laga ONE Championship dengan tajuk ONE 159 akan hadir di Singapore Indoor Stadium, Singapura, 22 Juli dengan menampilkan laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Middleweight antara Reinier de Ridder menghadapi Vitaly Bigdash dalam partai puncak.
Baca juga: Adrian Mattheis siapkan kado khusus buat petarung Alex Silva
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2022