Ahmad (38), salah seorang nelayan setempat, pada Seni, mengatakan bahwa ada sejumlah perahu yang sedang ditambatkan di kawasan pelabuhan terbalik dan hilang diterjang badai yang mendadak datang sekitar pukul 09:30 WIB dan 14:00 WIB.
"Perahu saya juga terbalik dan hilang, ketika saya memancing ikan di kawasan pelabuhan itu," katanya.
Ia mengatakan, pada saat gelombang disertai angin kencang perahunya oleng dan terombang ambing dirinya hanya bertahan pada salah satu pengayuh, dan beruntung cepat ditolong kapal ikan yang sedang berlabuh di sekitar kawasan tersebut.
"Saat perahu terbalik, saya hanya bertahan pada pengayuh, setelah itu perahu menghilang. Saya cepat mendapat pertolongan awak kapal," katanya.
Sejak pagi ia sudah ragu-ragu untuk memancing ikan, namun lantaran sudah berjanji dengan teman akhirnya pergi juga, dan saat tiba di kolam pelabuhan ternyata temannya tidak memancing, sehingga ia pun pergi sendirian.
Pada saat angin kencang dan gelombang tinggi datang, menurut dia, ada beberapa perahu nelayan tradisional juga hanyut dan hilang, karena badai cukup kuat.
Peristiwa tersebut juga dirasakan nelayan mencari ikan dengan menggunakan jaring, tidak hanya perahunya hanyut, tapi jaringnya pun hilang. "Untung saja ada pelampung jerigen untuk tempat ikan," kata Amsar, salah seorang nelayan tradisional.
Ia mengatakan, meskipun hari libur pihaknya tetap melaut lantaran jumlah permintaan ikan segar cukup tinggi, terutama pada sore hari karena sudah ditunggu pedagang.
Sejak gelombang tinggi beberapa hari terakhir ini, menurut dia, jumlah permintaan ikan segar meningkat karena sebagian besar nelayan enggan tidak melaut.
Seorang petugas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di kawasan Pelabuhan Pulau Baai, Samsul, membenarkan bahwa saat badai besar terjadi sejumlah perahu nelayan tradisonal hilang, namun hingga saat ini belum ada informasi korban jiwa.
Ia juga mengemukakan, pasokan ikan hasil tangkapan nelayan sepi, karena mereka sebagian besar istirahat. Ada sejumlah nelayan menggunakan perahu kayuh yang masih mencari ikan, ujarnya.
Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Suparwi, mengimbau nelayan untuk tidak melaut karena beberapa hari ke mendatang masih berpotensi gelombang tinggi disertai angin kencang.
(T.Z005/I016)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2012