• Beranda
  • Berita
  • Integrasi moda transportasi Jakarta dinilai perlu promosi-sosialisasi

Integrasi moda transportasi Jakarta dinilai perlu promosi-sosialisasi

15 Juni 2022 21:38 WIB
Integrasi moda transportasi Jakarta dinilai perlu promosi-sosialisasi
Warga menempelkan kartu pembayaran non tunai sebelum memasuki Halte Bus TransJakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) dari Stasiun MRT ASEAN di Jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (8/6/2022). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/tom.

Harapannya agar Jakarta bebas macet, transportasi umum Jakarta bisa lebih mendunia

DPRD DKI Jakarta menilai integrasi moda transportasi sebagai gebrakan di Jakarta, memerlukan promosi dan sosialisasi lebih gencar.
 
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim di Jakarta, Rabu, menjelaskan promosi tarif dari tiga moda transportasi, yakni Bus Rapid Transit (BRT), Moda Raya Terpadu (MRT) dan Light Rail Transit (LRT) diperlukan untuk menarik minat warga menggunakan transportasi umum.

"Kita sebenarnya ingin uji coba bahwa transportasi kita ini udah layak. Kita ingin dikenal masyarakat seluas luasnya. Kemudian dalam rapat ini, DKI itu benar benar serius mempromosikan moda transportasi umumnya," ujar Lukmanul.

Terlebih, menurutnya Jakarta sudah mampu membuktikan kepada dunia lantaran telah memiliki jaringan transportasi yang lengkap, baik jaringan transportasi jalan, maupun jaringan transportasi berbasis rel.

"Harapannya agar Jakarta bebas macet, transportasi umum Jakarta bisa lebih mendunia," katanya.

Baca juga: Dishub DKI tunggu persetujuan pimpinan DPRD soal tarif integrasi

Sementara itu, anggota Komisi C lainnya, Wibi Andrino mendukung tujuan promosi tarif ini agar masyarakat bersedia beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum sehingga diharapkan DKI Jakarta bebas dari masalah kemacetan.
 
"Jika Pak Gubernur melaksanakan Formula E dengan narasi besar Jakarta bebas dari polusi, Jakarta langit biru, maka dengan tarif integrasi ini, diharapkan, pada Sabtu Minggu, seluruh moda transportasi milik DKI Jakarta 'free' digunakan," kata Wibi.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT JakLingko Indonesia Muhammad Kamaluddin menjelaskan pihaknya telah mengkaji untuk memberikan kompensasi dalam bentuk gratis tarif terhadap 15 kelompok masyarakat.

Mereka antara lain PNS dan pensiunan PNS DKI Jakarta, tenaga kontrak yang bekerja di DKI Jakarta, penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), karyawan swasta tertentu, penghuni rumah susun, warga ber-KTP Kepulauan Seribu dan penerima raskin.

"Nah dengan adanya tarif terintegrasi akan dimasukkan juga ke moda transportasi lainnya MRT dan LRT. Ini akan memperluas layanan yang mereka terima secara gratis ataupun mendapatkan insentifnya," kata Kamaluddin.

Baca juga: DKI perhatikan usulan gratis bagi 15 kriteria pada tarif terintegrasi

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2022