"Saluran di Kota Surabaya harus terbebas dari sedimentasi setiap bulan, setelah dilakukan pengerukan sebanyak 4.290 DT (ritase)," kata Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto di Surabaya, Kamis.
Ia menjelaskan, jumlah saluran yang harus dikerjakan oleh DSDABM tahun 2022 ada 303 saluran, di mana target pertama adalah bagaimana indikator saluran berfungsi optimal dengan target 95 persen yang harus tercapai.
"Setiap bulan harus tercapai itu minimal 4.290 DT/ritase, selama setahun targetnya 52.000 DT dan itu setiap hari kita laporkan untuk penilaiannya untuk evaluasi kami," kata Lilik.
Sedangkan IKO yang kedua, DSDABM harus menyelesaikan penanganan genangan pada saat musim hujan. Indikatornya adalah, DSDABM harus bisa menyelesaikan genangan air hingga surut kurang dari 20 menit, dengan jumlah rata-rata lama genangan setelah hujan berhenti.
Selain soal lama surut genangan, DSDABM juga ditarget untuk mengatasi tinggi genangan maksimal kurang dari 30 cm dengan jumlah rata-rata tinggi genangan setelah hujan berhenti. Tidak hanya itu, luasan genangan juga menjadi target DSDABM, yaitu setelah hujan berhenti luasan genangan harus kurang dari 450 hektare.
Sementara itu target yang ketiga adalah soal jalan dan jembatan yang berfungsi optimal dengan target 95 persen. Indikatornya adalah, jalan dan jembatan yang berfungsi optimal, tidak berlubang dan layak dilalui.
Untuk saat ini, kata dia, jalan yang dikelola oleh DSDABM total ada 1731, sedangkan jembatan dikelola 390. "Target kami dalam sebulan harus melakukan perbaikan atau penanganan optimal dengan jumlah 200 lokasi per bulan," ujar dia.
Lilik melanjutkan, target IKO yang keempat adalah soal saluran yang akan dibangun atau dikoneksikan dalam setahun dengan target 24 lokasi per tahun. Sedangkan kelima, adalah waktu penerbitan persetujuan teknis drainase yang diterbitkan harus kurang dari 2 hari.
Waktu tanggap itu dihitung mulai sejak diterimanya permohonan baru atau diterimanya Surat Keterangan Rencana Kota (SKRK) melalui aplikasi Surabaya Single Window (SSW) sampai dengan ditandatanganinya rekomendasi arahan sistem drainase setiap permohonan.
Keenam, lanjut Lilik, DSDABM ditarget sertifikasi aset tanah dibawah jalan sebanyak 1.500 bidang. Sertifikasi aset tanah di bawah jalan adalah proses pensertifikatan aset yang tercantum dalam Sistem Informasi Manajemen Barang Milik Daerah (Simbada) sampai dengan berkas diterima kantor pertanahan.
"Nantinya dihitung, berkas permohonan sertifikasi aset tanah di bawah jalan yang masuk ke kantor Pertanahan Surabaya I dan II," kata Lilik.
Lilik menyampaikan, seluruh IKO tersebut sebelumnya telah dicantumkan dalam kontrak kinerja tahun 2022 dan telah ditandatangani oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Bila seluruh target itu tidak tercapai, maka konsekuensinya dia bersama jajarannya akan mundur dari jabatannya.
Baca juga: Ketua DPRD DKI sindir sumur resapan baru berguna untuk ternak lele
Baca juga: Perencanaan penanganan drainase di Tanah Grogot capai 70 Persen
Baca juga: BPBD: Penyebab genangan di 16 titik akibat saluran drainase tersumbat
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022