Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menargetkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, mencapai 200 ribu orang per tahun.Kunjungan wisatawan ke Ende saat ini sekitar 90 ribu per tahun, ke depan kami upayakan untuk naik menjadi 200 ribu per tahun.
"Kunjungan wisatawan ke Ende saat ini sekitar 90 ribu per tahun, ke depan kami upayakan untuk naik menjadi 200 ribu per tahun," kata Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina dalam keterangan yang diterima di Kupang, Kamis.
BPOLBF akan terus meningkatkan promosi pariwisata ke Ende termasuk mengajak pelaku usaha untuk berinvestasi mengembangkan sektor akomodasi seperti hotel, restoran, dan lainnya.
Baca juga: Kemenparekraf apresiasi Festival Dugong 2022 di Alor NTT
Shana Fatina mengatakan Ende memiliki kegiatan pariwisata setiap tahun yang bisa menjadi segmen pasar bagi usaha wisata yaitu Parade Kebangsaan dan Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
Selain itu, kata dia Ende juga tengah didorong sebagai daerah wisata edukasi dengan citra Kota Ende sebagai kota lahirnya Pancasila.
"Jadi nanti anak sekolah, mahasiswa datang ke sana, kemudian nanti kami gabungkan dengan wisata Geopark Kelimutu. Jadi nanti kombinasi antara kedua destinasi itu," katanya.
Shana Fatina mengatakan kunjungan Presiden Joko Widodo di Ende dan memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni akan memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata Ende ke depan.
Apalagi, kata dia Presiden mengalami hal yang menyenangkan di Ende dan memberikan kesempatan untuk pengembangan Ende ke depan.
"Kami juga membantu memandu seperti apa kebutuhan ke depan untuk pengembangan pariwisata di Ende dalam dua tahun terakhir kepemimpinan Presiden Joko Widodo," katanya.
Baca juga: Menteri ESDM nilai Terminal BBM Ende strategis untuk Indonesia timur
Ia mengatakan pengembangan pariwisata Ende akan dilakukan berdasarkan skala prioritas pada aspek-aspek penting dan bisa menjadi daya ungkit kunjungan wisatawan.
Shana Fatina berharap pemerintah daerah dapat menangkap peluang pengembangan pariwisata dengan melakukan upaya inisiatif untuk pembenahan berbagai aspek pendukung.
"Pemerintah Pusat mendukung anggaran pun hanya sebagai penggerak karena yang lebih penting adalah berbagai elemen masyarakat dan pemerintah daerah dapat menangkap peluang sehingga daerah siap ketika kunjungan wisatawan menembus hingga 200 ribu orang," katanya.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022