• Beranda
  • Berita
  • FMIPA UI-Riken Jepang kolaborasi kembangkan teknologi kompleks

FMIPA UI-Riken Jepang kolaborasi kembangkan teknologi kompleks

16 Juni 2022 17:19 WIB
FMIPA UI-Riken Jepang kolaborasi kembangkan teknologi kompleks
Kerja sama FMIPA UI dengan lembaga penelitian Jepang Riken dan Riken Center for Advance Photonics kerja sama kembangkan teknologi kompleks untuk mencegah wabah gugur daun pada pohon karet. (ANTARA/Foto: Humas UI)
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) dan lembaga penelitian Jepang Riken dan Riken Center for Advance Photonics mengembangkan teknologi kompleks untuk mencegah wabah gugur daun pada pohon karet.

"Tujuan kolaborasi ini adalah untuk mengembangkan teknologi kompleks guna mencegah dan mengendalikan penyakit gugur daun Pestalotiopsis pada pohon karet," kata Dekan FMIPA UI Dede Djuhana, Ph.D., dalam keterangannya, Kamis.

Baca juga: Tim FMIPA UI bantu cegah abrasi Pantai Muara Beting

Dede mengatakan melalui proyek Satreps (Science & Technology Research Partnership for Sustainable Development), yakni skema kerja sama teknis Jepang berdasarkan “Science and Technology Diplomacy” yang ditetapkan pada tahun 2008.

Proyek Satreps tersebut didukung dan didanai oleh pihak Japan International Corporation Agency (JICA) untuk memfasilitasi riset antara peneliti Indonesia dan Jepang yang terlibat dengan jangka waktu proyek adalah lima tahun sejak tanggal pengiriman tenaga ahli JICA pertama ke Indonesia diadakan.

Kolaborasi riset ini melibatkan tim dosen dan peneliti Dr. Matsui Minami dari Riken Center for Sustainable Resource Science (CSRS) juga mahasiswa dari Departemen Geografi, Matematika, Biologi, dan Indonesian Rubber Research Institute (IRRI).

Baca juga: FMIPA UI raih juara umum EUREKA ITB 2022

Bentuk kegiatan proyek Satreps di Indonesia kali ini antara lain pengembangan senyawa kandidat fungisida baru untuk penyakit gugur daun pohon karet (baik kimiawi maupun biologis), pembuatan klon baru Hevea brasiliensis yang menunjukkan ketahanan terhadap penyakit gugur daun.

Selain itu, pembangunan sistem deteksi untuk daerah yang terkena penyakit pohon karet dengan analisis pencitraan Artificial Intelligent (AI) menggunakan data yang diperoleh dari
artificial satellites dan drone, hingga penguatan dasar untuk penelitian dan pengembangan serta aplikasi praktis dari teknologi yang relevan dan dalam jangka panjang.

Dr. Matsui Minami dari Riken Center for Sustainable Resource Science (CSRS) mengatakan kerja sama ini diharapkan dapat memberikan dampak yang besar dalam penyelesaian masalah penyakit daun gugur di perkebunan karet di Indonesia.

Baca juga: FMIPA UI usulkan empat prodi masuk akreditasi internasional

Selain itu, kerja sama pembangunan sumber daya manusia dalam bentuk kunjungan riset, pelatihan, hingga program doktor di Jepang diharapkan dapat segera dilakukan dalam waktu dekat melibatkan staf dari UI.

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022